Bogor, hotfokus.com
Presiden Joko Widodo mengibaratkan media sosial (medsos) sebagai media yang tak dikelola oleh redaksi, sehingga siapapun bisa menyampaikan aspirasi dengan lebih mudah.
“Tersedianya teknologi informasi khususnya sosial media memberi kesempatan warga negara untuk menyampaikan aspirasi, membuat pemimpin lebih mudah mendengar rakyat, interaksi sosial lebih mudah dan gampang. Tapi bagai media tanpa redaksi,” kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2018 Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu.
Menurut dia medsos kerap digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang merugikan termasuk menyampaikan berita bohong, hoax, tempat saling hujat, mencemooh, mencela, dan mengumbar kebencian.
Hal itu, justru kata dia, membawa keresahan di kalangan masyarakat. Namun menurut Jokowi, hal itu menjadi fenomena yang terjadi di hampir semua negara tak hanya di Indonesia.
“Setiap pemimpin juga kaget dengan pemberitaan di sosmed. Misal ada berita puluhan tentara RRC masuk lewat Bandara Soekarno Hatta. Setelah kita cek ke kepolisian berita itu enggak ada dan enggak benar,” katanya.(RAL)
Leave a comment