Yogyakarta, hotfokus.com
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong startup untuk fokus di empat sektor unggulan yaitu sektor agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi. Target pengembangan startup pada sektor ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perannya terhadap GDP nasional.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menjelaskan saat ini terdapat 2.605 startup di Indonesia dan menjadi negara keenam terbanyak di dunia. Dari sisi valuasi terdapat 15 startup Indonesia yang tumbuh menjadi unicorn dan decacorn.
Namun sayangnya dari jumlah itu masih didominasi oleh startup yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa pembiayaan. Padahal kontribusi terhadap PDB nasional dan kesejahteraan masyarakat dari dua sektor ini relatif kecil.
“Ekosistem startup kita memang masih belum sebaik seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda atau Inggris tapi kami yakin banyak investor yang ingin masuk di startup asal kita siapkan mereka dengan baik, kita lakukan bisnis matching dan fasilitasi,” kata MenKopUKM Teten Masduki di Yogyakarta, Rabu (27/3/2024).
Teten Masduki menambahkan bahwa potensi pengembangan startup di empat sektor unggulan tersebut masih terbuka lebar. Untuk itu pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan empat tahapan bisa dijalankan secara bersama-sama.
Keempat fase tersebut adalah kesesuaian dalam memberikan solusi suatu masalah (problem solution fit), Kesesuaian pasar produk (product market fit), kesesuaian model bisnis (business model fit), dan keberlanjutan bisnis (sustainability over time).
“Fase pertama dan kedua menjadi tahapan yang paling kritis sehingga diperlukan sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Teten Masduki.
Sementara itu Rektor UGM Ova Emilia menegaskan kesiapannya untuk membangun kerjasama dan sinergi yang kuat dengan pemerintah khususnya KemenKopUKM untuk mengembangkan ekosistem bisnis bagi startup dan UMKM yang lebih sehat. Menurutnya pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

“UGM sangat siap dan berkomitmen untuk memperkuat kerjasama melalui penguatan sistem unggulan yang berimpact pada sosial ekonomi masyarakat,” kata Ova. (DIN/SL)
Leave a comment