Jakarta, hotfokus.com
Upaya pemulihan energi di Sumatera terus dikebut PT Pertamina (Persero) setelah banjir dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, memaparkan perkembangan terbaru ini dalam Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Aceh pada Minggu (7/12).
Pertemuan yang berlangsung di Lanud Iskandar Muda itu menghadirkan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB hingga para gubernur. Seluruh pihak melakukan sinkronisasi langkah untuk mempercepat pemulihan di kawasan terdampak.
Simon menjelaskan bahwa Pertamina terus memperkuat distribusi BBM dan LPG di lapangan. “Untuk percepatan distribusi BBM dan LPG, kami selalu berkoordinasi dan mendapatkan support penuh dari Menteri ESDM. SPBU sudah kami maksimalkan beroperasi 24 jam supaya antrean cepat terurai,” kata Simon.

Dukungan tambahan juga datang dari TNI dan Polri yang turun langsung membantu. “Dalam tiga sampai empat hari lalu, kami dapat dukungan signifikan. Personel TNI dan Polri ikut membantu pengisian BBM bagi masyarakat,” jelasnya.
Akses menuju sejumlah lokasi masih terhambat, terutama Aceh Tengah dan Bener Meriah. Untuk mengatasinya, Pertamina menggunakan pesawat perintis guna mengirim solar bagi alat berat. “Kami juga menyiapkan pengiriman dengan Hercules yang volumenya lebih besar,” ujar Simon.
Pasokan LPG ke daerah terisolasi pun diperkuat dengan metode sling load agar distribusi tidak terputus. Pengiriman tetap mengikuti standar keselamatan yang ketat.
Per 7 Desember 2025, Pertamina sudah mengoperasikan 688 SPBU atau sekitar 98% jaringan di wilayah terdampak. Sejak 28 November, Pertamina Grup juga aktif mengirim bantuan kemanusiaan melalui jalur darat, laut, dan udara. Hingga kini, bantuan sudah menjangkau 77.794 warga, diperkuat 161 posko, 111 dapur umum, tabung Bright Gas, suplai BBM operasional, serta Avtur. Total nilai bantuan mencapai Rp5,3 miliar.



Pertamina menegaskan komitmennya menjaga ketersediaan energi di kawasan terdampak bencana sekaligus mendorong proses normalisasi secepat mungkin. Perusahaan juga memastikan seluruh upaya pemulihan tetap sejalan dengan target transisi energi dan pencapaian Net Zero Emission 2060 melalui implementasi prinsip ESG di seluruh lini. (*)
Leave a comment