Prabumulih, hotfokus.com
Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero), mencatatkan terobosan penting melalui penyelesaian pengeboran sumur BNG-069 di Lapangan Benuang, Sumatera Selatan. Pengeboran ini dilakukan menggunakan Rig PDSI #41.3/N110UE untuk PT Pertamina EP Asset 2 (PHR Zona 4), yang masuk dalam Regional Sumatra Subholding Upstream.
Produksi Awal Menjanjikan
Pada uji produksi bulan September 2025, sumur BNG-069 mampu menghasilkan 2.045 barel minyak per hari (BOPD) dan 5,2 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Menariknya, minyak dan gas tersebut mengalir alami dari lapisan TAF-N2, yang diperkirakan menyimpan potensi reservoir baru di luar cadangan lama.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menyebut pencapaian ini sebagai sinyal positif bagi keberlanjutan energi nasional. “Dengan dukungan teknologi dan keahlian tim, reservoir baru ini diharapkan bisa berkontribusi signifikan pada target produksi migas Indonesia,” ungkapnya.
Efisiensi Melalui Batch Drilling
BNG-069 merupakan sumur pertama dari lima sumur yang dibor secara batch di Struktur Benuang, Adera Field, Prabumulih. Pengeboran directional drilling mencapai kedalaman 2.460 meter (MD) atau 2.323,2 meter (TVD), dan seluruh proses hingga uji produksi selesai hanya dalam 38 hari.

Metode batch drilling memanfaatkan teknologi rig walking yang memungkinkan satu rig mengebor beberapa sumur sekaligus dalam satu lokasi cellar. Dengan cara ini, proses rig up dan rig down hanya dilakukan sekali, sehingga biaya lebih efisien dan keekonomian proyek meningkat.
Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Keberhasilan sumur ini menjadi langkah strategis Pertamina untuk memperkuat pasokan energi dalam negeri. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada energi.
“Subholding dan anak usaha sektor hulu terus kami dorong agar bisa menjaga ketahanan energi nasional. Penemuan potensi baru di Benuang ini menjadi harapan untuk peningkatan produksi migas nasional,” jelasnya.

Pertamina juga menekankan bahwa seluruh pengembangan dilakukan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan. Perusahaan menargetkan net zero emission pada 2060 serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. (*)
Leave a comment