Home NASIONAL Demokrasi Pancasila Masih yang Terbaik untuk Indonesia
NASIONALUncategorized

Demokrasi Pancasila Masih yang Terbaik untuk Indonesia

Share
Share

JAKARTA — Pilkada Serentak 2018 diharapkan menjadi momentum perubahan bagi Demokrasi di Indonesia. Hal tersebut dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat Komite I DPD RI dengan dengan LSM Pemantau Pilkada dalam rangka persiapan Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) Serentak tahun 2018, di Ruang Rapat Komite I Komplek Parlemen Senayan Jakarta. Senin (12/3/2018).

Ketua Komite I Akhmad Muqowam pada rapat tersebut meyatakan bahwa dari sekian banyak sistem pemerintahan sistem Demokrasi Pancasila masih yang terbaik bagi Indonesia.

“Saya kira dari sekian sistem pemerintahan yang ada di dunia, sistem Demokrasi Pancasila kita masih yang terbaik. Saya juga mengharapkan bahwa Pilkada Serentak di 171 daerah menghasilkan momentum perubahan ke arah yang lebih baik terutama bagi daerah, jangan hanya berupa pesta demokrasi,” jelas Muqowam.

Mantan Anggota KPU 2002-20007 dan sekaligus pengamat politik Chusnul Mariyah mewacanakan bahwa DPD RI harus berperan mengawasi pelaksanaan PIlkada 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pemilihan Presiden 2019 nanti.

“DPD punya kewenangan dalam pengawasan pelaksanaan pilkada sesuai dengan undang-undang, dan dalam penyelengaraan pemilu nanti baik pilkada, pileg dan pilpres DPD mampu mengawasi dalam setiap tahapan penyelenggaraan mulai dari KPU, Bawaslu, DKPP, Rezim yang berkuasa, peserta pemilu sampai ke pemilih,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini disamping pengawasan di berbagai tahapan Pilkada, ada poin penting yang perlu disoroti dan tidak kalah pentingnya yaitu sumber dana kampanye para calon peserta pemilu kepala daerah.

“Saat ini baru dua puluh lima persen hanya dana kampanyeyang dilaporkan dengan benar oleh para calon peserta, ini masih sangat rendah padahal ini juga termasuk hal yang perlu diawasi karena terkait politik uang,” tutupnya.

Selain itu pada Rapat tersebut juga para pengamat tersebut memberikan usulan yaitu agar DPD RI membuat studi komprehensif dengan mengajak Perguruan Tinggi untuk mengevaluasi penyelenggaraan Pilkada di Indonesia, dan merekomendasikan agar ke depan Pilkada langsung hanya untuk Pemilu Gubernur tidak untuk pemilu Bupati/walikota karena biaya sangat tinggi. (mas)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
30 UMKM Melaju ke Babak Bootcamp Pertapreneur Aggregator 2025, Persaingan Menuju Top 10 Makin Panas
LISTRIKUncategorized

30 UMKM Melaju ke Babak Bootcamp Pertapreneur Aggregator 2025, Persaingan Menuju Top 10 Makin Panas

Jakarta, hotfokus.com PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan 30 UMKM terpilih yang akan...

Proyek Kopdes Ngebut! Pembangunan Aset Fisik Tembus 32.214 Titik per November 2025
NASIONAL

Proyek Kopdes Ngebut! Pembangunan Aset Fisik Tembus 32.214 Titik per November 2025

Jakarta, Hotfokus.com Pemerintah kembali tancap gas memperluas pembangunan gerai gudang Kopdes Merah...

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi
NASIONAL

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi

Jakarta, Hotfokus.com Erupsi Gunung Semeru mulai mereda dan aktivitas warga perlahan pulih....

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air
NASIONALTEKNO

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air

Jakarta, Hotfokus.com Perum Jasa Tirta II (PJT II) kembali mencuri perhatian setelah...