Jakarta, hotfokus.com
Teknologi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sepertinya perlu di ‘upgrade’ agar bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
“Untuk itu perlu membangun pondasi kebijakan yang lebih solid, komprehensif dan relevan dengan tantangan sektor TPT,” kata Plt Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Dida Gardera, dalam keterangannya Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, industri TPT bisa disebut sebagai sunset industry. Di era 80 dan 90-an, banyak tumbuh outlet produk tekstil di Bandung. Namun sekarang jumlahnya sudah berkurang.
Dida menambahkan industri TPT selama ini merupakan sektor padat karya dan menjadi salah satu pilar terhadap ekonomi nasional. Industri TPT ini terbukti menyerap sekitar 3,75 juta tenaga kerja (19,16 persen dari manufaktur) dan menghasilkan devisa ekspor 6,92 miliar dolar AS. Tapi kinerja industri TPT pada triwulan III-2025 kembali menunjukkan tantangan. Ini terlihat pertumbuhan product domestik bruto TPT dikisaran 0,93% (yoy).

“Karena itu diperlukan proses sinkronisasi dari perspektif para pemangku kepentingan dalam merumuskan arah kebijakan industri TPT agar semakin baik ke depannya,” ujar Dida. (bi)
Leave a comment