Jakarta, hotfokus.com
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, tidak menutup mata data yang dimiliki antar-instansi belum sepenuhnya selaras, sehingga mempengaruhi kualitas kebijakan.
“Karenanya perlu menguatkan data sebagai pondasi utama saat merumuskan kebijakan ketenagakerjaan berbasis bukti (evidence-based policymaking),” tegas menteri, dalam Forum Satu Data Ketenagakerjaan (SDK) 2025 yang digelar Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan Rabu (17/12/2025).
Ia menegaskan belum selaras nya data ini berpotensi mempengaruhi kualitas kebijakan, apabila tak segera dibenahi secara bersama-sama melalui penguatan tata kelola data.
“Bagaimana kita bisa memastikan kebijakan disusun berdasarkan bukti, jika data antarinstansi pemerintah belum sepenuhnya selaras,” sebut Yassierli.
Untuk itu, menaker meminta seluruh pemangku kepentingan di bawah koordinasi Barenbang secara bertahap merapikan dan menyelaraskan data ketenagakerjaan.

“Kalau data kita bermasalah, maka yang terdampak adalah kredibilitas. Data itu mencerminkan kredibilitas,” ungkapnya. (bi)
Leave a comment