Jakarta, hotfokus.com
Perum Bulog menggandeng Badan Intelejen Nasional (BIN), pihak kepolisian dan juga mempekerjakan tim analis dari intern Bulog untuk melakukan penghitungan riil terkait produksi beras nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketahanan stok beras nasional aman. Dengan begitu perintah untuk melakukan impor sebesar 2 juta ton dapat dibatalkan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan oleh tim, didapati bahwa memang tidak seharusnya ada impor beras lagi. Hal ini karena stok dan produksi beras nasional masih aman.
Hasil analisis yang dilakukan oleh timnya dengan asumsi cuaca kering, musim tanam yang kecil, bahkan hasil panen kecil, produksi beras secara nasional 11 – 12 juta ton. Sementara kebutuhan nasional 2,4 juta ton. Hal ini menunjukkan antara kebutuhan dan produksi masih surplus.
“Sampai tadi malam jam 23,00 hasil hitungan teman-teman dari BIN, polisi dan orang yang paham, sampai Juli 2019 itu tidak perlu ada impor. Ini bukan kata saya, kata teman-teman BIN, masa saya harus impor,” kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Rabu (19/9).
Pelibatan BIN dalam proses pendataan beras nasional ini, lanjut Buwas, karena BIN dianggap sebagai instansi yang tepat dalam melakukan analisa apapun termasuk persoalan stok beras nasional. Impor hanya bisa dilakukan apabila stok dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan. Namun impor harus dilakukan dengan jaminan tidak menganggu petani.
“Kalau memang kenyataannya perlu impor ya kita impor. Benar-benar dibutuhkan, jangan sampai mengganggu petani, mengganggu pasar, mengganggu konsumen. Bulog harus betul-betul berhitung secara riil,” katanya.
Selain melibatkan BIN, Kepolisian dan tim analis lainnya, Bulog berencana juga untuk menggandeng TNI Angkatan Udara. Namun kerjasama ini lebih kepada upaya pinjam pakai gudang TNI untuk menyimpan produksi beras nasional yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita saat ini sedang mencari gudang untuk menyimpan beras yang kualitasnya sudah menurun, dengan meminta bantuan TNI AU meminjamkan gudang sebagai tempat penyimpanan,” pungkasnya. (DIN)
Leave a comment