Home NASIONAL Wacana Pemulangan Eks ISIS Jadi Ancaman Serius
NASIONAL

Wacana Pemulangan Eks ISIS Jadi Ancaman Serius

Share
Wacana Pemulangan Eks ISIS Jadi Ancaman Serius
Wacana Pemulangan Eks ISIS Jadi Ancaman Serius
Share

Jakarta, hotfokus.com 

Wacana pemerintah untuk memulangkan 600 orang anggota eks ISIS asal Indonesia mendapat penolakan dari berbagai pihak. Sayangnya ada sebagain tokoh politik yang justru lebih berpihak kepada pelaku teror daripada korban teror.

Stanislaus Riyanta, Analis Intelijen dan Terorisme, menyayangkan wacana pemulangan anggota eks ISIS tersebut. Sebab apapun motif dan kepentingannya hal itu dinilainya sangat menyikiti hati masyarakat, yang sudah berkali-kali menjadi korban terorisme. Lebih menyakitkan lagi tentu saja jika pembelaan dan pernyataan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah yang tugas utamanya seharusnya adalah memberantas terorisme, bukan menyiapkan bibit dan ladang bagi terorisme.

“Kritik keras juga harus disampaikan kepada aktivisi atau lembaga yang berdalih isu kemanusiaan dan HAM mendorong 600 orang angggota ISIS asal Indonesia tersebut dipulangkan. Pembelaan terhadap anggota organisasi teroris musuh dunia justru sangat aneh jika terus disuarakan sementara pembelaan terhadap korban terorisme yang dampaknya adalah kematian, cacat seumur hidur, trauma dan lainnya lebih sepi terdengar,” kata dalam keterangannya, Minggu, (9/2).

Menurutnya, propaganda untuk memulangkan 600 anggota ISIS asal Indonesia ini juga patut diwaspadai adalah sebuah agenda khusus dari pihak tertentu. Mengurus dan membiayai pengungsian ini tentu tidak mudah dan tidak murah. Tentu saja cara-cara seperti propaganda isu kemanusiaan dan HAM menjadi masuk akal agar negara-negara yang menjadi asal dari anggota ISIS tersebut tergerak untuk mengurus pengungsi sehingga beban bagi kamp pengungsian menjadi lebih ringan. Hal tersebut juga berarti memindahkan sumber ancaman dari Timur Tengah ke Indonesia.

Kunci utama dari wacana pemulangan 600 anggota ISIS asal Indonesia ini adalah pemerintah. Dengan memperhatikan UU No 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan serta UU No 5 Tahun 2018 tentang antiterosime, tentu saja opsi memulangkan 600 anggota ISIS asal Indonesia adalah bukan suatu pilihan.

Dia berharap pemerintah perlu memperhatikan dan mencatat dengan baik bahwa kepergian anggota ISIS tersebut dari Indonesia ke Timur Tengah adalah atas kesadaran sendiri, mereka berbaiat (sumpah setia) kepada organisasi teroris yang sudah dinyatakan terlarang, bahkan sebagian dari mereka sudah angkat senjata berperang untuk organisasi tersebut. Tidak sedikit pula yang menjual segala harta bendanya karena tekad yang sudah kuat untuk hidup selamanya bergabung dengan ISIS di Timur Tengah. Jika status WNI masih dilekatkan kepada mereka tentu saja sangat aneh dan terkesan mencari gara-gara.

Sandiwara dari anggota ISIS asal Indonesia yang merasa menjadi korban, dipaksa, dijanjikan sesuatu sehingga berangkat ke Timur Tengah tidak perlu dianggap serius. Model play victim tersebut terjadi karena ISIS kalah di Timur Tengah. Beda cerita jika ISIS menang, cacian kepada pemerintah dan ajakan kepada masyarakat lain untuk mengikuti jejak mereka tentu akan lebih viral. Keberangkatan yang dilakukan diam-diam bahkan melalui jalur gelap sama saja dengan siap menerima kosekuensi apapun yang terjadi tanpa melibatkan pemerintah.

“Jika memang permasalahan terorisme di dalam negeri sudah tuntas diberantas, korban-korbannya dapat hidup lebih baik dan sejahtera dijamin oleh pemerintah, maka jika masih kurang kerjaan memulangkan anggota ISIS asal Indonesia bisa menjadi program tambahan,” ulas dia.

Dari banyak aspek, seperti keutuhan NKRI, aspek keamanan warga negara, bahkan aspek ekonomi, pilihan memulangkan 600 orang anggota ISIS asal Indonesia sebaiknya tidak dilakukan. Kecuali jika memang ada kepentingan lain yang dibungkus dengan kemasan kemanusiaan dan HAM, yang lebih berpihak pada pelaku terorisme daripada korban terorisme. (DIN)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi
NASIONAL

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi

Jakarta, Hotfokus.com Erupsi Gunung Semeru mulai mereda dan aktivitas warga perlahan pulih....

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air
NASIONALTEKNO

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air

Jakarta, Hotfokus.com Perum Jasa Tirta II (PJT II) kembali mencuri perhatian setelah...

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya
NASIONAL

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan, termasuk rencana membuat prototype...

NASIONAL

Mulai Hari Ini Berlaku Potongan Tarif Transportasi Libur Nataru

Jakarta, hotfokus.com Mulai hari ini (Jumat, 21/11/2025), pemerintah memberi potongan atau diskon...