Jakarta, hotfokus.com
Langkah transisi energi Pertamina kembali tancap gas setelah perusahaan menjalin kemitraan strategis dengan GIZ. Kedua pihak menandatangani MoU 2025 di Gedung Pertamina Club, Jakarta, pada 8 Desember 2025, yang menjadi bagian dari kerja sama bilateral Indonesia dan Jerman.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini menjelaskan bahwa kemitraan ini menjadi pintu masuk untuk memperkuat program dekarbonisasi, efisiensi energi, serta percepatan pembangunan infrastruktur hijau.
“Tantangan kami adalah mengoptimalkan sumber daya dalam negeri sekaligus menurunkan emisi karbon,” kata Emma.
Pertamina melihat GIZ sebagai mitra yang memiliki jaringan akses pendanaan internasional yang relevan untuk mendorong proyek hijau yang belum sepenuhnya bankable. Emma menilai dukungan ini bakal membantu pembentukan model bisnis rendah karbon yang lebih kompetitif.
Sementara itu, Country Director GIZ Indonesia & ASEAN, Hans-Ludwig Bruns, menyatakan dukungan penuh atas sinergi ini.
“Kami berkomitmen mendukung studi teknis dan fasilitasi teknologi bagi proyek berkelanjutan Pertamina,” ujarnya.
Pertamina menyampaikan bahwa seluruh Subholding dan anak perusahaan terus memperkuat program keberlanjutan yang berkaitan dengan lingkungan dan tata kelola. VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa agenda tersebut sejalan dengan prinsip ESG dan berkontribusi pada capaian SDGs.

Dengan kolaborasi internasional yang makin solid, Pertamina meyakini percepatan ekosistem energi hijau di Indonesia akan berjalan lebih optimal. (*)
Deskripsi:
Pertamina dan GIZ meneken MoU 2025 untuk mempercepat transisi energi, efisiensi energi, dan pendanaan hijau menuju target NZE 2060.
Leave a comment