Home NASIONAL Pasokan Bapok Dijamin Aman, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
NASIONAL

Pasokan Bapok Dijamin Aman, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

Share
Share

Jakarta, Hotfokus.com

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, meminta masyarakat tidak panik terkait dengan penemuan dua WNI yang positif terjangkit virus corona. Menurutnya publik tidak bersikap berlebihan dengan melakukan pembelian barang-barang kebutuhan pokok (bapok), masker dan hand sanitizer secara berlebihan dengan alasan untuk stok di rumah.

Agus menyatakan aksi panic buying yang dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia paska Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI positif terjangkit virus kemarin pada akhirnya justru akan merugikan masyarakat sendiri. H itu karena panic buying akan memicu persediaan dan permintaan menjadi jomplang sehingga mendorong peningkatan harga akibat langka. Agus menyatakan sampai saat ini dan beberapa bulan kedepan persediaan bahan pokok, masker dan hand sanitizer aman jika masyarakat tidak memborongnya.

“Pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak panic buying karena pasokan bahan pokok cukup. Pemerintah berhati – hati dalam mengambil sikap, silahkan berbelanja namun sesuaikan dengan kebutuhan saja. Panic buying justru merugikan masyarakat karena harga menjadi tidak terkontrol,” ujar Agus dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3).

Meski sudah ada WNI yang terpapar virus corona, pemerintah juga berharap untuk tidak mudah percaya terhadap informasi hoax terkait corona. Publik diminta cerdas dan selalu melakukan crosscek terkait informasi yang banyak beredar melalui media sosial dan jejaring media. “Soal virus corona ini ada banyak informasi yang tidak akurat, jadi kita perlu waspada dan jangan mudah percaya,” sambungnya.

Sementara itu terkait dengan kabar melonjaknya harga-harga komoditas seperti masker dan hand sanitizer, Kemendag menyatakan telah melakukan koordinasi dengan asosiasi peritel dan juga asosiasi produsen untuk memastikan pasokan terjamin. Menurutnya melonjaknya harga masker dan hand sanitizer akibat dari panic buying yang dilakukan masyarakat.

“Berkaitan virus corona Kemendag tidak ada larangan ekspor masker, tapi diimbau agar eksportir memenuhi kebutuhan masker di dalam negeri terlebih dahulu, kita himbau penjual dan distributor tidak menaikkan harga masker. Untuk produk hand sanitazer juga himbaunya sama,” ulas Agus.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, membenarkan bahwa aksi panic buying akan sangat merugikan masyarakat sendiri. Pihaknya mengamini bahwa saat ini pasokan, stok dan distribusi bahan pokok, perlengkapan kesehatan dasar masih terjamin. Sehingga publik diminta menghentikan aksi borong habis di supermarket atau toko ritel lainnya.

“Kita pastikan bahwa kita serempak untuk menjaga kestabilan harga dan kepastian stok untuk masyarakat. Panic buying ini kita harap tidak berkepanjangan. Dengan koordinasi yang intensif kita komitmen untuk menjaga keutuhan pasar,” kata Roy.

Dia menjelaskan bahwa saat ini aksi panic buying sudah mereda dan menurut catatan laporan sementara saat aksi berlangsung kemarin terjadi peningkatan transaksi rata-rata 10-15 persen. Dengan angka peningkatan ini diklaim masih sangat kecil jika dibandingkan dengan stok atau pasokan dari distributor. Oleh sebab itu Aprindo meminta agar masyarakat yang masih ingin berbelanja berlebihan untuk segera menyudahinya.

Terkait dengan lonjakan harga beberapa komoditas seperti masker dan hand sanitizer, Aprindo menyangkalnya. Dari seluruh anggota asosiasi menyatakan bahwa tidak ada kenaikan harga. Kenaikan harga terjadi pada ritel-ritel atau warung yang bukan dari anggota Aprindo.

“Memang panic buying dari Jakarta lalu sorenya ke Surabaya, setidaknya ada 5-6 kota namun dengan DPD kita berupaya menenangkan masyarakat bahwa tidak perlu panic buying. Soal mekanisme peningkatan harga itu tidak semudah menaikkan harga kaya self seller,” pungkas Roy. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
NASIONAL

Kemendag Terus Perkuat Sistem Logistik Agar Biaya Lebih Efisien

Jakarta, hotfokus.com Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong penguatan digitalisasi dalam sistem logistik...

NASIONAL

KKP dan Pemkot Bogor Tebar 15 Ribu Ekor Benih Ikan ke Sungai Ciliwung

Jakarta, hotfokus.com Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemkot Bogor, Jawa Barat,...

NASIONAL

Program Magang Buka Peluang Peserta Direkrut Pelaku Usaha

Jakarta, hotfokus.com Program pemagangan nasional diharapkan membuka peluang bagi para peserta lulusan...

Pemerintah dorong swasta dan BUMN jadi “kakak asuh” koperasi untuk memperkuat ekonomi desa, membuka lapangan kerja, dan menciptakan sistem ekonomi yang adil.
NASIONAL

Demi Keadilan Ekonomi, Swasta BUMN Diminta Jadi “Kakak Asuh” Koperasi

Tangerang, hotfokus.com Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan pentingnya peran swasta dan BUMN...