Jakarta, Hotfokus.com
Keren, produk tempe lokal buatan industri kecil menengah (IKM) di Bogor mampu menembus pasar ekspor. IKM Rumah Tempe Azaki yang merupakan binaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini mampu mengekspor produksinya ke sejumlah negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Amerika Serikat (AS).
“Volume ekspor tempe beku mencapai rata-rata 44 ton per bulan pada 2023,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).
Menurutnya, pengolahan kedelai menjadi produk tempe memiliki pangsa pasar yang harus dimaksimalkan para pelaku IKM karena termasuk jenis makanan yang dapat diterima hampir semua kalangan masyarakat.
Apalagi data BPS tahun 2022, menyebutkan rata-rata konsumsi tahu per kapita/tahun sebesar 7,7 Kg. Sedangkan rata-rata konsumsi tempe per kapita/tahun sebesar 7,3 Kg. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi tahu tempe, karena harganya terjangkau serta kandungan gizi yang menyehatkan.
Namun, Reni tidak menutup mata. Dalam proses pengembangan IKM tahu dan tempe, ia menambahkan ada beberapa tantangan seperti ketersediaan bahan baku yang fluktuatif, adopsi teknologi yang masih rendah dalam proses produksi, kurangnya penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan serta adanya potensi pencemaran lingkungan dari limbah industri.
Karenanya, Ditjen IKMA terus berupaya meningkatkan dan mendukung produksi tahu tempe yang lebih efisien dan higienis. Terutama menjaga mutu, hygienitas proses produksi dan diversifikasi produk, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.(bi)
Leave a comment