JAKARTA — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin melontarkan pesan puitis. Menurutnya aparatur sipil negara (ASN) harus tajam tanpa melukai, cepat tanpa mendahului, dan pintar tanpa menggurui.
Selain itu Syafruddin juga mengatakan, ASN merupakan aset sekaligus jaminan terbaik bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan di masa akan datang.
“Anda berhasil melampaui ketatnya kompetisi rekrutmen ASN terbesar di dunia, yang melibatkan 3,5 juta pelamar, dengan sistem yang sangat transparan dan akuntabel,” tegas Syafruddin dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah PNS dari CPNS TA 2017 serta penyerahan SK PNS TA 2017 dan pembukaan Orientasi Wawasan Tugas (Orwastu) CPNS hasil rekrutmen tahun 2018, di kantor Kementerian PANRB, Senin (4/3/19).
Negara memiliki kewajiban untuk hadir melayani masyarakat. Menurut Syafruddin merupakan kewajiban bagi ASN sebagai aparat negara untuk menjadi ujung tombak pemerintah melayani masyarakat hingga terasa negara telah hadir.
Untuk itu, sangat penting bagi para ASN untuk selalu mengembangkan diri, belajar, bekerja keras, berinovasi, meningkatkan kapasitas dan daya saing yang positif, serta terus meluaskan jaringan.
Mantan Wakapolri itu juga mengingatkan bahwa ASN harus selalu berpikir kepentingan rakyat di atas segalanya, karena hal tersebut merupakan ‘lentera’ yang menerangi kepemimpinan para ASN untuk selalu peduli kepada masyarakat.
“Jadilah tajam tanpa melukai, jadilah cepat tanpa mendahului, jadilah pintar tanpa menggurui,” tegas Syafruddin, dalam keterangan Humas Kementerian PANRB.
Ia juga menyampaikan agar aparatur negara berpikir kritis dalam memandang ke depan, sehingga dapat menjadi teladan dan sandaran bagi berlabuhnya harapan masyarakat. Selain itu ASN menjadi mesin utama yang mendorong tumbuhnya peradaban baru di tengah masyarakat, dan kokohnya pranata kelembagaan pemerintah dalam menjalankan program pembangunan.
“Dalam sebuah organisasi yang terpenting adalah bekerja secara team work, ditambah dengan adat ketimuran Indonesia, maka etika dan sopan santun juga penting. Jalinlah hubungan, komunikasi, dan pendekatan kerja yang saling menguatkan,” ujarnya.
Menteri juga mengingatkan agar para senior juga terbuka memberikan orientasi kepada para juniornya, menularkan pengalaman kerja, membangun rasa percaya diri sebagai sebuah tim yang solid. Ia juga mengimbau agar tidak bersikap individualis, serta dapat mengembangkan sinergi antar individu, unit kerja, dan lintas sektoral. Syafruddin pun berpesan untuk dapat berbuat yang terbaik, berkarya, dan berusaha sekuat tenaga untuk membangun bangsa.
101 Formasi
Sementara itu Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji mengatakan pada tahun 2018, Kementerian PANRB membuka lowongan CPNS sebanyak 101 formasi, baik dari formasi umum, cumlaude, Putra/Putri Papua, dan disabilitas, sedangkan Komisi ASN (KASN) membuka sebanyak 50 formasi. Setelah melewati rangkaian seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang, dari 741 pelamar ke Kementerian PANRB dinyatakan lulus sebanyak 87 orang. Sedang pelamar ke KASN sebanyak 274 orang dan yang berhasil lulus sebanyak 47 orang.
“Selain itu untuk tahun ini, Kementerian PANRB mendapatkan CPNS yang berasal dari formasi sekolah kedinasan, yaitu PKN STAN sebanyak 15 orang. Sehingga, keseluruhan CPNS TA 2018 sebanyak 149 orang, termasuk 47 orang dari KASN,” katanya.
Lebih lanjut Atmaji menyampaikan, guna memberikan pembekalan tentang kedinasan, pihaknya menyelenggarakan kegiatan orientasi wawasan dan tugas (Orwastu) dengan harapan kegiatan tersebut dapat menjembatani para CPNS untuk dapat segera beradaptasi dengan lingkungan barunya dan juga sebagai media pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi dari setiap unit kerja yang ada di Kementerian PANRB.
Orwastu diselenggarakan pada tanggal 1-29 Maret 2019 dengan kegiatan antara lain pengenalan unit kerja, kunjungan ke instansi lain, seperti KPK, BNN, ANRI, Mal Pelayanan Publik, pembinaan mental, fisik, dan bela negara, serta organization branding berupa unggahan kegiatan Orwastu di media sosial.
Setelah Orwastu, mulai April 2019 sampai Februari 2020 yang berintikan kegiatan magang di unit kerja, pelatihan dan pendidikan serta evaluasi kinerja CPNS. (kn/acb)
Leave a comment