Jakarta, hotfokus.com
Keterbukaan informasi publik kini bergerak ke level yang lebih substansial. Bukan hanya soal membuka data, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat memahami dan memanfaatkannya secara utuh. Inilah pendekatan yang ditempuh PT Pertamina (Persero) dengan menghadirkan ruang baca publik yang terintegrasi langsung dengan layanan informasi perusahaan.
Menjelang akhir 2025, Pertamina memperkuat layanan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dengan fasilitas ruang baca yang dapat diakses masyarakat. Inisiatif ini menandai langkah baru BUMN energi tersebut dalam menggabungkan transparansi, edukasi, dan literasi publik dalam satu ekosistem layanan.
Ruang baca publik ini berlokasi di area layanan informasi publik Pertamina, berdampingan langsung dengan Perpustakaan Ibnu Sutowo di Kantor Pusat Pertamina, kawasan Medan Merdeka, Jakarta. Penempatan ini bukan tanpa alasan. Pertamina ingin memastikan akses informasi berjalan beriringan dengan akses pengetahuan yang lebih luas dan mudah dijangkau.
VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa pengembangan fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan informasi yang lebih bermakna bagi masyarakat. Menurutnya, keterbukaan informasi harus disertai dengan upaya membangun budaya literasi yang kuat

“Kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya memperoleh informasi yang transparan dan akuntabel, tetapi juga mendapatkan ruang membaca yang nyaman dan edukatif. Kehadiran ruang baca ini menjadi wujud komitmen Pertamina dalam membangun ekosistem literasi edukasi kepada masyarakat,” ujar Baron.
Ia menjelaskan, kehadiran ruang baca publik ini memperluas fungsi layanan PPID Pertamina. Masyarakat tidak lagi datang semata-mata untuk mengakses dokumen atau data tertentu, tetapi juga dapat memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai sarana belajar dan memperdalam pemahaman tentang aktivitas serta peran Pertamina.
Pendekatan ini dinilai relevan dengan kebutuhan publik yang semakin kritis terhadap informasi. Di satu sisi, masyarakat menuntut transparansi, sementara di sisi lain membutuhkan sumber bacaan yang kredibel dan mudah diakses. Melalui ruang baca publik, Pertamina mencoba menjembatani dua kebutuhan tersebut secara bersamaan.
Lebih jauh, Baron menyebut inisiatif ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada pilar pendidikan berkualitas. Literasi dipandang sebagai fondasi penting dalam pembangunan berkelanjutan, dan Pertamina menempatkan diri sebagai bagian dari upaya kolektif untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui akses informasi.
“Kehadiran ruang baca ini menjadi sarana edukasi dan literasi bagi masyarakat yang membutuhkan akses informasi seputar Pertamina dan sebagai fasilitas tambahan bagi publik,” jelas Baron.
Dari sisi koleksi, ruang baca publik ini menyediakan berbagai bahan bacaan informatif. Salah satu yang menjadi unggulan adalah majalah Energia Pertamina. Publikasi ini memuat informasi mengenai aktivitas perusahaan, capaian kinerja, inovasi yang dijalankan, hingga kontribusi Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional. Melalui bacaan tersebut, masyarakat dapat memahami Pertamina secara lebih menyeluruh, tidak hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai perusahaan yang menjalankan peran sosial dan keberlanjutan.

Pertamina juga memastikan layanan ini mudah diakses. Layanan informasi publik beserta ruang baca beroperasi setiap hari kerja, Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Untuk berkunjung, masyarakat dapat melakukan registrasi data melalui aplikasi mobile layanan informasi publik Pertamina yang tersedia di Play Store. Sistem pendaftaran ini dirancang untuk mendukung layanan yang tertib, efisien, dan transparan.
Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa keterbukaan informasi tidak cukup hanya berhenti pada penyediaan data. Diperlukan ruang interaksi yang nyaman agar informasi benar-benar dapat dipahami dan dimanfaatkan. Dengan mengintegrasikan layanan PPID dan ruang baca, Pertamina menghadirkan ekosistem informasi yang lebih hidup dan berkelanjutan.
Sejalan dengan transformasi perusahaan, Pertamina terus menegaskan posisinya sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia. Perusahaan berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mendorong berbagai program yang berdampak langsung terhadap pencapaian SDGs. Seluruh komitmen tersebut dijalankan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional.
Melalui kehadiran ruang baca publik dan layanan informasi yang semakin terbuka, Pertamina menyampaikan pesan yang jelas: transparansi, literasi, dan edukasi bukan sekadar slogan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam membangun kepercayaan dan melayani masyarakat secara berkelanjutan. (*)
Leave a comment