Aceh Tamiang, hotfokus.com
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) mengambil langkah cepat untuk menjaga stabilitas pasokan energi pascabencana di Aceh. Salah satu upaya yang dilakukan ialah menggelar operasi pasar LPG 3 kilogram di berbagai daerah terdampak.
Kegiatan ini menjangkau sejumlah wilayah, mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar, hingga Aceh Tamiang. Operasi pasar berlangsung selama hampir dua pekan, yakni 6–18 Desember 2025, dengan total penyaluran lebih dari 20 ribu tabung LPG 3 kg. Program tersebut dijalankan bersama pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya pemerataan distribusi LPG bersubsidi.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan bahwa keterlibatan aktif pemerintah daerah sangat membantu kelancaran pelaksanaan operasi pasar sejak hari pertama.

Menurutnya, pendampingan dari pemda memungkinkan distribusi LPG menjangkau banyak titik, khususnya di Banda Aceh dan Aceh Besar, sehingga masyarakat tetap memperoleh akses energi di tengah kondisi darurat.
Selain memperkuat pasokan, operasi pasar juga diarahkan untuk menekan potensi panic buying serta mengantisipasi praktik spekulasi dan penimbunan LPG yang kerap muncul pascabencana.
Salah satu pelaksanaan operasi pasar digelar di Kantor Bupati Aceh Tamiang pada Rabu (17/12). Pada kesempatan tersebut, Pertamina menyalurkan 560 tabung LPG 3 kg dengan harga Rp18.000 per tabung, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di wilayah setempat.
Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi, termasuk akses terhadap energi bersubsidi.
Ia menambahkan, Pertamina terus mendorong percepatan pemulihan distribusi energi di wilayah terdampak agar masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal.
Dari sisi warga, operasi pasar ini mendapat respons positif. Indra, warga Aceh Tamiang, mengaku terbantu karena dapat membeli LPG 3 kg dengan harga resmi. Ia menyebut, saat banjir harga gas kerap melonjak hingga lebih dari Rp50 ribu per tabung.
“Alhamdulillah, sekarang bisa beli sesuai HET. Harganya Rp18 ribu dan sangat membantu masyarakat,” kata Indra.

Ke depan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terus diperkuat. Langkah ini dilakukan agar penyaluran LPG tetap aman, lancar, dan tepat sasaran sebagai bagian dari komitmen Pertamina dan BUMN Peduli dalam membantu masyarakat pascabencana. (*)
Leave a comment