Sumsel, hotfokus.com
Kementerian ESDM kembali menyisir fasilitas migas Pertamina di Sumatera Selatan untuk memastikan seluruh operasional berjalan sesuai standar. Tim Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas turun langsung ke Zona 4 dan mengevaluasi performa produksi hingga aspek keselamatan di lapangan.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Noor Arifin Muhammad, memimpin kunjungan tersebut. Ia mendatangi enam lapangan migas di Prabumulih, meninjau fasilitas MRS Jargas SOR 1 Gelumbang, serta memeriksa SPBG yang dikelola PGN. Rangkaian pengecekan dilanjutkan ke dua kilang besar Pertamina, yakni RU III Plaju dan Sungai Gerong.

Arifin menegaskan bahwa pengawasan ketat wajib diterapkan untuk menjaga keamanan dan keandalan sektor migas. “Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk tinjau pemenuhan keselamatan dan keandalan operasi migas,” ungkapnya. Ia menyoroti tingginya risiko pengolahan migas sehingga kedisiplinan pekerja menjadi faktor utama.
Wilayah Prabumulih mencatat kinerja impresif. Per 31 Oktober 2025, produksi minyak mencapai 10.586 BOPD atau 130% dari target, sementara produksi gas menembus 117,84 MMSCFD atau 104% target. Pasokan ini mendukung kebutuhan Kilang Plaju, masyarakat Sumsel, industri lokal, hingga cadangan energi Jawa.
Kilang RU III Plaju berkapasitas 120 MBSD juga memperketat pemantauan emisi melalui CEMS dan monitoring manual sesuai aturan KLHK. Hampir 1.000 pekerja di kilang tersebut menghasilkan produk strategis mulai dari solar, pertalite, avtur hingga HVGO.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas. “Pertamina terus memastikan aspek keselamatan bagi seluruh fasilitas Pertamina,” ujarnya. Kunjungan ke Training Center Sungai Gerong juga memperlihatkan upaya perusahaan memperkuat pelatihan HSSE bagi perwira dan mitra kerja.

Dengan evaluasi berkala ini, Pertamina berharap keandalan operasi meningkat dan kebutuhan energi masyarakat bisa terpenuhi tanpa hambatan. (*)
Leave a comment