Jakarta, hotfokus.com
Tak terasa tahun ini PT Pertamina (Persero) telah memasuki usia yang semakin matang. Bagaimana tidak, tanggal 10 Desember 2021 nanti adalah HUT Pertamina ke-64, dan ini menjadi cerminan kematangan fisik dan mental suatu entitas. Utnuk itu, Hotfokus.com mencoba mewawancarai sejumlah pihak untuk meminta pendapat mereka terkait BUMN tersebut.
Menurut Pakar Migas, DR Ridwan Nyak Baik, di usia 64 tahun, kematangan fisik dan mental Pertamina sebagai satu entitas sudah tidak diragukan lagi. Namun di usia ini, semua pihak perlu berrefleksi kembali bagaimana tujuan Pertamina saat didirikan pada 1957 lalu, sebagai “kendaraan” atau alat juang dalam mengejawantahkan substansi kandungan pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yakni “Bumi dan air dan kekayaan alam di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-sebesar kemakmuran rakyat”.
“Ruh dan semangat ini yang memotivasi para founding father Pertamina yang membangun industri migas nasional dari puing-puing sisa perang dunia dengan strategi bumi hangus. Dalam etos juang itu pula, harusnya terus diupayakan oleh segenap pemangku kepentingan saat ini, ketika mengembangkan industri migas Indonesia,” papar Ridwan saat dimintai komentarnya, Senin (06/12/2021).
Namun fakta sekarang di usia lebih 6 dekade, kata Rudwan, Pertamina sudah tumbuh sebagai suatu entitas bisnis yang di pundaknya bukan hanya menjadi alat untuk mengamankan ayat (3) pasal 33 UUD 1945, tapi juga harus berperan sebagai kendaraan pencari laba.
“Dengan peran gandanya itu, Pertamina tumbuh bukan saja di dalam negeri, tapi hingga ke mancanegara. Lewat kebijakan dan strategi “bring oil home” aktifitas hulu Pertamina berjaya di kawasan Afrika Utara dan Barat,” ungkapnya.
Sementara di dalam negeri, menurut Ridwan, ladang-ladang migas terminasi berhasil dikelola Pertamina, baik yang di darat maupun lepas pantai.
“Kepada Pemerintah selaku pemegang regulasi, kita harapkan supaya hak Pertamina selaku BUMN yang 100% sahamnya milik negara, janganlah dikebiri.
Biarkan Pertamina berkompetisi di kancah persaingan sesuai peraturan yang ada…..
Dirgahayu Pertamina,” tutup Ridwan.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro berharap Pertamina dapat menjadi BUMN energi yang dapat menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
“Dalam representasinya, semoga Pertamina secara besaran dan kinerja operasional maupun keuangannya dapat sejajar atau bahkan melampau Petronas,” kata Komaidi, kepada Hotfokus.com, Minggu malam.
Menurut dia, pada kondisi saat ini Pertmina sudah cukup besar. Dengan aset yang telah melampaui Rp 1000 Triliun dan perputaran penjualan produk yang juga mencapai kisaran tersebut tentu besaran Pertamina tidak sembarangan.
“Namun potensi Pertamina untuk dapat lebih besar lagi masih sangat terbuka. Potensi itulah yang diharapkan dapat dicapai oleh Pertamina. Dan untuk mencapai potensi tersebut, Pertamina perlu diperlakukan berdasarkan prinsip-prinsip badan usaha sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Sementara salah satu tokoh pemuda Kabupaten Bekasi, Dede Iswandi yang dihubungi terpisah berharap, agar
di usianya yang sudah cukup dewasa ini, Pertamina semakin mampu menjangkau kebutuhan masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil dan menjadi pelayan masyarakat yang baik.
“Kita berharap di usia yang makin matang ini, Pertamina mampu menjangkau kebutuhan masyarakat hingga ke daerah terpencil, serta bisa memberikan harga yang terjangkau untuk kebutuhan rakyat kecil,” kata mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi Nasdem ini.(SL)
Leave a comment