Jakarta, hotfokus.com
Pemerintah tidak ingin ekonomi nasional bergantung terus pada komoditas atau bahan mentah, karena tak mau terjadi fenomena dutch disease.
“Ketika harga komoditas turun, kesejahteraan masyarakat akan terganggu,” kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat Rakornas Investasi 2024, Rabu (11/12/2024).
Kalau yang lalu, pemerintah hanya mengandalkan minyak kelapa sawit (CPO), tekstil dan migas. Sekarang ditambah dengan hilirisasi, ekonomi digital dan semikonduktor.
Karenanya, menko mengungkap perlu dilakukan pendalaman struktur di industri sektor manufaktur karena akan mendorong nilai tambah dan sektor manufaktur berkontribusi hampir 20 persen dari GDP Indonesia.
Selain itu juga mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga masih butuh perhatian khusus.
Agar target pertumbuhan ekonomi 8 persen tercapai dalam lima tahun ke depan, Airlangga mengakui dibutuhkan upaya serius untuk memantik pertumbuhan ekonomi. Karena itu menargetkan investasi pada 2025 sebesar Rp1.900 triliun.
Untuk itulah, Indonesia harus memperkuat kerjasama internasional seperti meningkatkan investasi berorientasi ekspor, akselerasi ekonomi digital, transisi energi baru terbarukan, termasuk gencar melakukan hilirisasi.

“Tentu kebijakannya adalah konsumsi, investasi dan ekspor. Jadi, rumus konsumsi, investasi, dan ekspor ini sepertinya berulang,” kata Menko Airlangga. (bi)
Leave a comment