Home NASIONAL Pengusaha Australia Dukung Berbagai Program Prioritas
NASIONAL

Pengusaha Australia Dukung Berbagai Program Prioritas

Share
Pengusaha Australia Dukung Berbagai Program Prioritas
Share

Australia, hotfokus.com

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi para pengusaha Australia yang mendukung berbagai program prioritas di Indonesia. Mereka berkomitmen akan berinvestasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Menko Perekonomian dalam kegiatan CEO Meeting yang dilansir Selasa (5/3/2024) malam.

Dalam pertemuan tersebut, para CEO perusahaan yang dilakukan hadir diantaranya
Managing Director Nickel Industries, CEO Aspen Medical, Chief Financial Officer Central Queensland University, dan Managing Director and CEO Carbon Aceh. Mereka menyampaikan berbagai perkembangan proyek investasinya di Indonesia.

Perkembangan proyek investasi yang disampaikan antara lain pembangunan rumah sakit pertama Aspen Medical yang sudah melakukan groundbreaking pada 20 Juni 2023 di Depok, Jawa Barat. Rumah sakit itu ditargetkan akan beroperasi pada 2026, kemudian selanjutnya akan membangun rumah sakit kedua dan ketiga di Cikarang dan Karawang, Jawa Barat.

Aspen Medical berencana untuk membangun 23 rumah sakit (Kelas A dan B) dan 650 klinik senilai 1 miliar dolar AS atau 1,5 miliar dolar Australia yang tentunya akan menyediakan lapangan kerja lebih luas. Aspen Medical saat ini sedang dalam proses finalisasi kerja sama dengan Kemenpora untuk program magang tenaga kesehatan asal Indonesia di Australia.

Terkait kolaborasi pengembangan smelter berorientasi energi hijau di Indonesia, Nickel Industries bekerja sama dengan Tsingshan telah memulai pembangunan proyek excelsior nickel cobalt (ENC) high pressure acid leach (HPAL) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Proyek tersebut akan menjadi yang pertama secara global dalam memproduksi tiga produk nikel kelas satu untuk pasar kendaraan listrik dan baterainya yaitu mixed hydroxide precipitate (MHP), nickel sulphate, dan nickel cathode.

Proyek bernilai 1,76 miliar dolar AS itu diproyeksikan selesai dalam waktu kurang dari 24 bulan, dengan proyeksi kebutuhan pekerja sebanyak 3.500 orang. Pengerjaan konstruksinya sudah dimulai pada Oktober 2023 dan diharapkan menghasilkan produksi nikel pertama pada paruh pertama 2025 nanti.

Sementara itu, Managing Director and CEO Carbon Aceh juga hadir menyampaikan perkembangan kerja sama pembangunan CCS. Lebih jauh, PT PEMA Aceh Carbon yang merupakan joint venture BUMD Pembangunan Aceh (PEMA) dan Carbon Aceh, yang saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah reservoir gas raksasa Lapangan Arun dapat digunakan untuk penyimpanan CO2 yang perkiraan kapasitas penyimpanan akhir sekitar 1 miliar ton CO2.

Proyek ini akan menjadi salah satu proyek CCS terbesar di kawasan ASEAN dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Aceh. Proyek ini diproyeksikan menciptakan lapangan kerja yang luas, meningkatkan pendapatan dan mendukung perkembangan industri terkait seperti produksi pupuk, hidrogen biru, dan produksi amonia. (bi)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya
NASIONAL

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan, termasuk rencana membuat prototype...

NASIONAL

Mulai Hari Ini Berlaku Potongan Tarif Transportasi Libur Nataru

Jakarta, hotfokus.com Mulai hari ini (Jumat, 21/11/2025), pemerintah memberi potongan atau diskon...

NASIONAL

Mendag: Data Harga Bapok Akurat & Objektif Jadi Pondasi Utama

Bandung, hotfokus.com Penyampaian data harga bahan pokok (bapok) yang akurat, objektif dan...

NASIONAL

Stok Pangan RI Pecah Rekor, Amran Sulaiman Sebut Bulog Siap Hadapi Lonjakan hingga 6 Juta Ton

Jakarta, Hotfokus.com Stok pangan nasional mencetak rekor baru dan langsung mendapat sorotan...