Jakarta, hotfokus.com
Indonesia dan Jepang perkuat kolaborasi di sektor energi berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur melalui skema Asia Zero Emission Community (AZEC). Salah satu proyek yang dapat menjadi milestone adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat.
“Proyek berkapasitas 80 MW ini telah mencapai financial close pada 18 April 2025 dan konstruksi PLTP akan dimulai,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai pertemuan dengan Anggota Parlemen dan mantan Perdana Menteri Jepang 2021-2024 sekaligus Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang untuk AZEC H.E. Fumio Kishida, di kantornya, Senin (5/5/2025).
Menko mengapresias Pemerintah Jepang dalam memajukan energi hijau, mendorong inovasi, dan ketahanan ekonomi yang lebih luas.
Disebutkan, pertumbuhan yang luar biasa ini merupakan bentuk komitmen kedua negara membina dan memperkuat kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan sehingga membuka jalan bagi kesejahteraan bersama.
Proyek pembangkit energi bersih ini akan beroperasi secara komersial pada kuartal pertama 2027.
Selain itu, pemerintah juga mendorong dipercepatnya debottlenecking beberapa proyek AZEC seperti proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, dan Proyek Jaringan Transmisi Jawa-Sumatera sehingga menjadi siap menuju tahap komersialisasi.
Dari aspek perdagangan dan investasi kedua negara, Airlangga mengungkap terus meningkat signifikan. Pada 2024, volume perdagangan bilateral mencapai 35 miliar dolar AS. Sedangkan investasi Jepang di Indonesia tercatat 3,5 miliar dolar AS atau naik 52 persen dibanding 2021. “Jepang menjadi sumber investasi terbesar keenam Indonesia, dengan lebih dari 12.000 proyek di berbagai sektor strategis,” kata menko. (bi)
Leave a comment