Surabaya, hotfokus.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap menggenjot produksi perikanan melalui aktivitas budidaya perikanan di Jawa Timur. Sehingga daerah ini diharapkan bisa mencapai swasembada pangan pada 2027.
“Jawa Timur memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dalam keterangannya Rabu (8/1/2025).
Catatan KKP menyebutkan total produksi perikanan Jawa Timur pada 2023 mencapai 1.196.171 ton dengan nilai produksi Rp27,46 triliun. Untuk ekspor tahun 2024, mencapai 1,505,41 juta dolar AS atau 27,99 persen dari total nilai ekspor.
Untuk mewujudkan swasembada pangan berbasis protein ikan di Jawa Timur, menteri menegaskan perlu meningkatkan produksi perikanan melalui budidaya yang telah menjadi prime mover ekonomi selama ini.
Selama periode 2020-2023, rata-rata produksi perikanan budidaya lebih tinggi dibanding perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap mencapai 536 ribu ton, sementara ikan budi daya mencapai 598 ribu ton.
Selain memaksimalkan potensi budidaya yang ada, KKP juga akan merevitalisasi 27.110 hektar kawasan tambak idle menjadi lebih produktif untuk budidaya nila salin. Ini untuk mendukung swasembada pangan dan menambah devisa negara.
Revitalisasi 27.110 hektar kawasan tambak di Jawa Timur merupakan bagian dari program revitalisasi 78 ribu hektar tambak idle di sepanjang pantura dari Banten sampai dengan Banyuwangi, Jawa Timur. Sedikitnya ada delapan kabupaten/kota yang menjadi lokasi kawasan tambak idle di daerah Jawa Timur.
Karenanya, menteri meminta seluruh kepala daerah dan perangkatnya bisa berkolaborasi dengan pusat untuk mewujudkan rencana revitalisasi tersebut.

“Kalau pertengahan tahun ini lahan tersebut sudah bisa direvitalisasi, saya optimis 27 akan meningkatkan produktifitas perikanan, pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,” katanya. (bi)
Leave a comment