Jakarta, hotfokus.com
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sektor perikanan laut dan produk perikanan menunjukkan kinerja ekspor yang menggembirakan selama pandemi Covid-19.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan berbanding terbalik dengan Indonesia, sebagian besar negara eksportir utama produk perikanan dunia menurun cukup siginifikan dibanding tahun sebelumnya. Tiongkok tercatat menurun 11,33 persen, Norwegia 8,23 persen, Vietnam 6,90 persen, India 19,4 persen dan Chile 14,08 persen.
“Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan ITC Trademap, nilai ekspor produkperikanan Indonesia pada 2021 mencapai USD 4,06 miliar atau tumbuh positif 6,92 persen dibandingkan pada 2020,” kata Jerry kepada wartawan, dikutip Jumat (11/02/2022).
Dikatakannya, Kemendag mencatat, udang beku masih menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekspor mencapai USD 1,53 miliar atau sebesar 37,72 persen pada 2021.
Posisi ekspor terbanyak kedua adalah kelompok cumi, sotong, dan gurita dengan nilai USD 492, 64 juta atau sebesar 12,14 persen.
Berikutnya adalah tuna senilai USD 323,08 juta; rumput laut USD 219, 11 juta; dan ikan beku USD 194,13 juta.
Adapun negara tujuan ekspor komoditas perikanan di antaranya Amerika Serikat (AS) yang membukukan transaksi sebesar USD 1,49 miliar atau 36,61 persen dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke dunia. Disusul RRT sebesar USD 878,87 juta (21,67 persen) dan Jepang USD 440,14 juta (10,85 persen). Kemudian negara-negara ASEAN, seperti Vietnam USD 149,98 juta (3,70 persen), Malaysia USD 123,19 juta (3,04 persen), dan Singapura USD 87,476 juta (2,16 persen).(SA/rif)
Leave a comment