Jakarta, hotfokus.com
Setelah menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk sub sektor industri prioritas serta kebijakan pengurangan emisi industri, mekanisme pertukaran emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Kementerian Perindustrian akan menggaungkan penguatan ekosistem industri hijau dan pengembangan industri sirkular.
“Transformasi industri menuju industri hijau bukan lagi sebuah pilihan, tapi keharusan bagi masa depan bangsa dan Bumi kita,” kata Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, saat seremoni Kick-off The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Kementerian Perindustrian, Rabu (18/12/2024).
Pada 2024, Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian mencatat berkurangnya emisi GRK sektor IPPU yang mencapai 6,92 juta ton CO2eq dan berhasil melampaui target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030. Selanjutnya, peningkatan efisiensi biaya industri hijau mencapai 7.31 persen dari yang sebelumnya 6.71 persen.
Kemudian, meningkatnya jumlah perusahaan industri tersertifikasi Standar Industri Hijau (SIH) setiap tahunnya yang kini menjadi 146 perusahaan serta terdapat 25 SIH baru ditetapkan, sehingga total SIH mencapai 62 standar hingga saat ini.
Pada September 2024 lalu, Kemenperin menyelenggarakan Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS), di Jakarta. Ini merupakan langkah awal yang mengukuhkan komitmen Kemenperin dalam memperkuat ekosistem untuk memfasilitasi transformasi industri hijau tanah air melalui berbagai inovasi yang mendukung percepatan dekarbonisasi.
Pada 2025 mendatang, Kemenperin akan kembali menggelar AIGIS 2025 dengan tema “Driving Industrial Decarbonization through Green Industry Ecosystem.”

Kick-off AIGIS 2025 menjadi titik awal dari rangkaian summit tersebut, sekaligus membuka ruang untuk kolaborasi strategis antara pemerintah, industri, mitra strategis, hingga organisasi internasional dalam memperkuat komitmen Kemenperin terkait dekarbonisasi industri nasional. (bi)
Leave a comment