Jakarta, hotfokus.com
Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) koperasi lewat pelatihan masif bagi pendamping dan pengurus Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun koperasi yang profesional, transparan, dan berdaya saing di tingkat desa.
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari, menyebut hingga awal November 2025, pelatihan bagi pendamping Kopdes Merah Putih sudah mencapai 61 persen. Dari target 18.839 peserta, sebanyak 11.415 orang telah menjalani pelatihan, terdiri dari Project Management Officer (PMO), Business Assistant (BA), dan pendamping lainnya.
“Masih ada 11 provinsi yang melanjutkan pelatihan hingga pertengahan November,” ujar Destry dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).
Untuk pelatihan pengurus koperasi, lanjut Destry, sudah diikuti 17.558 peserta dari total target 161.210 orang atau sekitar 10,7 persen. Kegiatan ini masih berjalan di delapan provinsi. Ia menilai peningkatan kompetensi pengurus menjadi faktor penting agar koperasi bisa beroperasi secara efektif dan akuntabel.
Pelatihan tersebut tidak hanya didanai dari program dekonsentrasi Kemenkop, tetapi juga mendapat dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Sebanyak 200 pengurus Kopdes Merah Putih juga dijadwalkan mengikuti pelatihan di Bogor pada 10–12 November dan di Bekasi pada 17–19 November 2025.
Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih. Pelatihan menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian, termasuk Kemendes PDTT, serta praktisi profesional.
Materinya mencakup tata kelola koperasi, digitalisasi, model bisnis, pembukuan, hubungan industrial Pancasila, inovasi desa, hingga penyusunan proposal pembiayaan.

Destry menegaskan, penguatan kapasitas SDM menjadi kunci agar Kopdes Merah Putih mampu tumbuh mandiri dan menjadi penggerak utama ekonomi desa di seluruh Indonesia. (DIN/GIT)
Leave a comment