Jakarta, hotfokus.com
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong penguatan digitalisasi dalam sistem logistik untuk menekan waktu dan biaya yang dikeluarkan pelaku usaha bisa lebih efisien.
“Digitalisasi dan penyederhanaan perizinan ini untuk menciptakan proses yang lebih efisien,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, saat menjadi pembicara dalam Bisnis Indonesia Forum, seperti dikutip Kamis (27/11/2025).
Dalam penyederhanaan perizinan berusaha dilakukan secara transparan dan responsif melalui digitalisasi seperti sistem Online Single Submission (OSS), INATRADE, dan Indonesia National Single Window (INSW).
Dengan penerapan satu kali input data dan konektivitas antarsistem, proses perizinan dapat berjalan lebih sederhana tanpa duplikasi prosedur.
Selain itu, Iqbal mengungkap juga memperkuat efisiensi rantai distribusi barang di dalam negeri. Melalui efisiensi rantai distribusi tersebut, produsen barang mudah basi atau tidak tahan lebih lama dari tujuh hari dapat menjual barang secara langsung pada konsumen tanpa harus menunjuk distributor.
“Kebijakan ini diharapkan dapat memperpendek rantai pasok dan menekan biaya distribusi,” jelasnya.
Termasuk juga memastikan kelancaran distribusi antarwilayah dengan memanfaatkan sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok (SP2KP) bersama pemda.

“Ini terbukti membantu menjaga stabilitas pasokan, khususnya pada komoditas pangan,” tambahnya. (bi)
Leave a comment