Jakarta, hotfokus.com
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkap geliat industri manufaktur di dalam negeri makin melaju ditengah gelaran Pemilu dan Pilpres.
“Biasanya di tengah suasana politik seperti Pemilu, banyak pelaku usaha yang wait and see atau menahan diri. Tapi tahun 2024 ini, optimisme mereka cukup tinggi,” jelasnya dalam keterangannya, Kamis (1/2/2024).
Agus melihat tingginya tingkat kepercayaan dari para pelaku industri menunjukkan bahwa mereka solid dalam menjalankan usahanya, karena didukung kebijakan yang probisnis. Selain itu, sektor industri manufaktur Indonesia terbukti tangguh (resilience) dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik saat ini, baik dari dalam negeri maupun global.
“Saya tak bosan mengingatkan ke kementerian lain untuk memacu kinerja industri manufaktur, karena sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional,” ucapnya.
S&P Global melaporkan capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 berada di level 52,9 atau naik dibanding Desember 2023 yang menyentuh posisi 52,2.
Seandainya saja program harga gas bumi tertentu (HGBT) bisa berjalan dengan baik, menteri memastikan tingkat optimisme dari pelaku industri akan jauh lebih tinggi lagi.
Sebab sampai saat ini, Agus kembali mengungkap implementasi kebijakan HGBT untuk industri masih belum optimal. Contohnya realisasi penyaluran alokasi gas industri tertentu untuk pengguna HGBT di Jawa Timur kerap kurang dari jumlah alokasi yang ditetapkan. Padahal, alokasi volumenya sudah diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu.
“Insentif HGBT untuk sektor industri ini memang sangat mutlak dilakukan karena dapat menarik investasi masuk ke Indonesia. Dengan upaya ini, tentunya total kapasitas produksi industri kita akan menjadi lebih optimal hingga dapat memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor,” kata menteri. (bi)
Leave a comment