Jakarta, hotfokus.com
Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tengah fokus mempercepat transisi bisnis pada pengembangan di bidang elektrifikasi dan energy transition menuju green energy. Diantaranya, BNBR tengah mengembangkan industri kendaraan listrik serta mulai merambah industri EBT (energi baru dan terbarukan).
Anindya Novyan Bakrie, Direktur Utama BNBR, mengatakan bahwa pihaknya transformasi bisnis dibutuhkan untuk memastikan aspek keberlanjutan usaha di masa mendatang. Terlebih saat ini dunia industri berubah akibat adanya pandemi dan juga digitalisasi.
“Saat inipun kita masih berada dalam krisis, dan baru mau memulai upaya pemulihan ekonomi. Transformasi yang kali ini kami jalani menjadi langkah penting bagi perusahaan untuk menyiasati dan mengubah situasi krisis ini menjadi peluang dan kesempatan untuk berkembang,” kata Anindya dalam Paparan publik tahunan perusahaan yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Anin juga mengatakan, secara khusus saat ini perusahaan mengakselerasi transisi dari industri manufaktur komponen otomotif menuju industri kendaraan listrik khususnya bus listrik. Selain perusahaan sedang menjajaki bisnis sektor pengembangan renewable energy dan prefab housing & 3D printing. Kemudian penjajakan beberapa bisnis berbasis teknologi yang dilakukan bersama dengan perusahaan venture capital dan private equity, Quantum Venture Fund.
“Pada usia menjelang 80 tahun ini, kita perkuat basis manufaktur sambil memulai bisnis baru. Kini saatnya kita masuk elektrifikasi dan energi terbarukan,” ujar Anin.
Sejak tiga tahun terakhir, perusahaan menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri kendaraan listrik – khususnya bus – di Indonesia. Bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah electric bus pertama di Indonesia yang lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersial oleh Transjakarta.Bakrie Autoparts telah memasok 30 unit bus listrik melalui salah satu operator Transjakarta dan akan segera dioperasikan dalam waktu dekat ini.
“Spesifikasi dan kapasitas bus yang kami pasok ini sama dengan bus saat ujicoba, dengan lantai rendah (lowdeck) dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta,” jelasnya.
Ke depan, perusahaan akan menyediakan lebih banyak unit untuk memenuhi target 100 unit dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di 2022, berupa unit Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan dalam negeri.
“Kita juga sudah bekerjasama dengan produsen dan penyedia charger lokal, ini dilakukan demi mengedepankan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Produsen charging station ini juga sudah siap untuk produksi massal dan sudah memenuhi aturan perlistrikan yang berlaku,” tutupnya. (DIN/RIF)
Leave a comment