Home NASIONAL Pembatasan Forward WhatsApp Dianggap Kebijakan Yang Tepat
NASIONAL

Pembatasan Forward WhatsApp Dianggap Kebijakan Yang Tepat

Share
Share

Jakarta, hotfokus.com

Kebijakan WhatsApp yang membatasi para pengunannya meneruskan atau forward sebuah pesan hanya sebanyak 5 kali dan didukung oleh Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara. Pakar Digital, Anthony Leong mengapresiasi langkah Rudiantara dalam meminimalisir konten negatif dan hoax di Indonesia.

“Bagus, prinsipnya apresiasi untuk meminimalisir hoax. Langkah ini masih tahapan meminimalisir bukan menghilangkan. Para UMKM yang menggunakan whatsapp untuk sarana promosi juga harus dipertimbangkan. Harus lebih solutif, salah satunya algoritma bisa diimplementasikan agar bisa diidentifikasi pengguna yang sering forward pesan hoax. Itu yang lebih tepat strateginya daripada membatasi forward message,” ujar Anthony saat ditanya tanggapannya di Jakarta (23/1).

Lebih lanjut, Anthony berharap bahwa kebijakan ini tidak karena mendekati pemilihan presiden 2019 yang akan digelar beberapa bulan lagi.

“Semoga ini tidak ada kaitannya dengan tahun politik,” ujar Anthony yang juga Fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu.

Anthony menyebut strategi literasi media  digital perlu ditingkatkan agar kedewasaan masyarakat dalam menggunakan media sosial bisa menjadi lebih baik.

“Cara membatasi forward hanya meminimalisir, perlu adanya literasi media digital yang bisa diimplementasikan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Alumnus Universitas Indonesia itu.

Seperti yang diketahui, WhatsApp memutuskan untuk membatasi para penggunanya meneruskan atau forward sebuah pesan hanya sebanyak 5 kali. Pembatasan ini akan berlaku di seluruh dunia termasuk Indonesia mulai Selasa (22/1/2019).

Awalnya, WhatsApp mengujicobakan kebijakan ini di India pada Juli tahun lalu sekaligus menghapus tombol pintas forward di samping pesan media. Hal itu dilakukan setelah serangkaian insiden kekerasan yang berbuntut pembunuhan yang dipicu oleh pesan palsu di media sosial atau hoaks terjadi di India.

Penduduk India tercatat meneruskan lebih banyak pesan, foto, dan video dibandingkan negara lain di dunia.

“Kami menerapkan batas lima pesan bagi pengguna di seluruh dunia mulai hari ini,” kata Victoria Grand, wakil presiden untuk kebijakan dan komunikasi di WhatsApp, dalam sebuah acara di Jakarta, Senin (21/1/2019), dilansir dari Reuters. (SA)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi
NASIONAL

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi

Jakarta, Hotfokus.com Erupsi Gunung Semeru mulai mereda dan aktivitas warga perlahan pulih....

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air
NASIONALTEKNO

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air

Jakarta, Hotfokus.com Perum Jasa Tirta II (PJT II) kembali mencuri perhatian setelah...

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya
NASIONAL

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan, termasuk rencana membuat prototype...

NASIONAL

Mulai Hari Ini Berlaku Potongan Tarif Transportasi Libur Nataru

Jakarta, hotfokus.com Mulai hari ini (Jumat, 21/11/2025), pemerintah memberi potongan atau diskon...