Jakarta, hotfokus.com
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tahun 2018 dianggap tidak berpengaruh besar terhadap inflasi dan hal ini dapat dibuktikan inflasi Februari 2018 yang disumbang dari kenaikan harga pertamax dan pertalite cukup rendah.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menjelaskan kenaikan harga pertamax cs masuk kelompok pengeluaran sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Di sektor tersebut terjadi inflasi sebesar 0,02% dengan andil 0,01%. Inflasi di Januari 2018 sebesar 0,17% atau lebih rendah dibandingkan Desember 2017 yang sebesar 0,71%.
“Bensin memberikan share 0,02% dari kenaikan pertamax dan pertalite,” kata Yunita di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Menurut dia andil kenaikan harga pertamax cs kecil terhadap inflasi karena konsumsinya yang lebih rendah dari premium dan solar.
Di sisi lain, Yunita mengatakan, ada peluang kelangkaan premium dan solar akibat pasokan di beberapa daerah yang sedikit.
“Takutnya beberapa daerah kelangkaan premium, yang di masyarakat banyak konsumsi premium. Padahal di sini pertamax dan pertamax plus naik, jangan-jangan premium langka lari ke pertamax. Dengan supply demand pertamax yang lebih takutnya ini akan naik. Ini lah dijaga ke depan,” tutup dia.(AY)
Leave a comment