Jakarta, hotfokus.com
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menerima audiensi APDESI Merah Putih setelah pelantikan pengurus baru. Pertemuan ini membahas percepatan pembangunan fisik koperasi desa/kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, seperti gerai, gudang, dan sarana penunjang.
Menkop Ferry menekankan bahwa APDESI harus menjadi garda terdepan dalam menginventarisasi dan menyelesaikan masalah pembangunan di desa. Ia meminta APDESI mengumpulkan seluruh kendala di lapangan dan melaporkannya ke posko pengaduan agar hambatan khusus dapat segera ditangani pemerintah pusat.
Menurutnya, setiap desa memiliki kondisi berbeda sehingga masalah yang muncul tidak sama. “Karena itu, APDESI harus aktif membantu penyelesaian persoalan umum terkait pembangunan aset fisik, sementara masalah khusus bisa diteruskan ke kementerian,” kata Ferry.
Pemerintah menargetkan pembangunan gerai, gudang, dan aset lainnya selesai pada Maret–April 2026, dengan 20 ribu aset berdiri hingga November 2025.
Ia optimistis target bisa tercapai dengan dukungan penuh APDESI. “Saya mengapresiasi kepengurusan baru APDESI dan menilai organisasi ini akan berperan besar dalam memperkuat pembangunan desa,” katanya.
Mendes PDT Yandri Susanto menambahkan bahwa desa kini menjadi subjek pembangunan. Ia berharap APDESI menjadi ujung tombak agar manfaat program pemerintah benar-benar dirasakan masyarakat.

Ketua APDESI Merah Putih A. Anwar Sadat menegaskan bahwa APDESI ingin terlibat langsung sebagai pelaku pembangunan, bukan sekadar penerima program. Ia menilai pembangunan desa harus merata, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan ekonomi, sosial, serta kearifan lokal masyarakat. (DIN/GIT)
Leave a comment