Jakarta, hotfokus.com
Komisi XI DPR sepakat terhadap Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) dan target pembangunan sebagai indikator penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
Kesepakatan tersebut dicapai, setelah Komisi XI DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (7/7/2025). Rapat tersebut juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
“Pemerintah akan terus menjaga disiplin fiskal dan fokus pada belanja yang berkualitas. RAPBN 2026 dirancang secara ekspansif, terarah dan terukur, dengan defisit dijaga pada kisaran 2,53 persen terhadap PDB,” kata menkeu.
Dalam rapat tersebut, sejumlah indikator ADEM yang disepakati, antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 hingga 5,8 persen, inflasi 1,5–3,5 persen, nilai tukar rupiah berkisar Rp16.500–Rp16.900/dolar AS, serta suku bunga SBN 10 tahun pada 6,6–7,2 persen.
Sedangkan target pembangunan mencakup pengurangan tingkat pengangguran terbuka ke kisaran 4,44 hingga 4,96 persen, kemiskinan 6,5–7,5 persen dan kemiskinan ekstrem ditekan hingga 0 hingga 0,5 persen.
Selain itu, Komisi XI DPR dan pemerintah juga sepakat menargetkan peningkatan Indeks Modal Manusia, Gini Rasio, serta kesejahteraan petani dan perluasan lapangan kerja formal.

Setelah ada kesepakatan tersebut, nantinya dilanjutkan untuk dibahas Badan Anggaran (Baleg) DPR. “Ini menjadi landasan awal bagi pemerintah dalam menyusun dokumen RAPBN 2026 secara lebih terarah dan responsif terhadap tantangan zaman,” jelas menkeu. (bi)
Leave a comment