Jakarta, hotfokus.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar sebagai lokasi sentra garam.
“NTB khususnya Sumbawa selain memiliki lahan yang luas, juga potensi kualitas produksinya tinggi serta adanya dukungan masyarakat dan pemda mendukung swasembada garam,” kata Dirjen Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Koswara, dalam keterangannya seperti dikutip Senin (5/5/2025).
Saat ini, KKP tengah menyiapkan dua langkah strategis untuk menggenjot program nasional Swasembada Garam Industri. Pertama, melalui intensifikasi produksi garam rakyat agar kualitasnya meningkat menjadi standar industri (minimal 97% NaCl), dan kedua membangun sentra industri garam yang terintegrasi dari hulu ke hilir di lokasi strategis.
“Saat ini Indonesia masih kekurangan hampir 600 ribu ton garam untuk industri aneka pangan dan 2,3 juta ton garam untuk industri kimia (Chlor Alkali Plant) per tahun,” jelasnya.
Karenanya pemerintah menargetkan minimal 1.000 hektar untuk membangun sentra garam nasional untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Koswara mengaku percepatan program garam nasional didorong dengan Peraturan Presiden (Perpres) No 17/2025 yang menetapkan larangan impor garam untuk beberapa sektor industri tertentu secara bertahap. “Garam untuk pangan tidak boleh lagi diimpor mulai 2025, menyusul larangan impor garam industri pada tahun 2027,” katanya. (bi)
Leave a comment