Jakarta, hotfokus.com
Setelah berjuang lewat diplomasi bilateral, produk kelautan dan perikanan Indonesia tinggal menghitung hari untuk masuk pasar Arab Saudi.
“Kami baru saja menyelesaikan virtual bilateral meeting (VBM) dengan Saudi Food and Drugs Authority (SFDA). Alhamdulillah, negosiasi berjalan lancar,” kata Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, Rabu (19/3/2025).
Pemerintah Indonesia yang didelegasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kemenlu dan BPOM berhasil meyakinkan SFDA bahwa data yang disajikan, terkait dengan implementasi quality assurance hulu-hilir sektor kelautan dan perikanan dinilai memuaskan.
Sampai saat ini, ia mengungkap jumlah perusahaan perikanan Indonesia yang teregistrasi SFDA sebanyak 58 unit. Namun produk asal perikanan budidaya masih terkendala persetujuan otoritas kompeten untuk bisa masuk ke pasar Arab Saudi.
Data ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi, menyebutkan selama dua tahun ( 2022 – 2024) didominasi produk cakalang, tuna, lemuru yang diolah dalam bentuk ikan kaleng.
Sedangkan produk lainnya termasuk kerupuk udang, kerapu, tenggiri, kakatua, terasi serta berbagai produk lainnya. Pada tahun 2024, volume ekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebanyak 22.000 ton senilai 91 juta dolar AS.
Ia menjelaskan produk perikanan budidaya yang berstandar internasional siap memasuki pasar Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Arab, haji dan umroh, seperti udang, nila, lele dan patin. (bi)
1 Comment