Jakarta, hotfokus.com
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku program kartu Prakerja selain banyak meraih penghargaan, juga tak sedikit dilirik negara lain untuk direplikasi di negaranya.
“Dalam survei Kartu Prakerja, hampir lebih dari 90 persen penerima tidak pernah mendapat pelatihan,” kata menko, saat temu alumni Kartu Prakerja yang bertajuk Merayakan Prakerja, Kamis (3/10/2024).
Sehingga menjadi moral of the story-nya yakni lifelong learning selalu dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan zaman dan teknologi di saat berada di periode derasnya inovasi dan disrupsi di sektor apapun.
Karenanya, Airlangga menegaskan tak ada institusi pendidikan manapun yang dapat melakukan pelatihan terhadap 18,9 juta dalam waktu sekitar empat tahun. “Program Kartu Prakerja ini juga terbukti membantu mengatasi tantangan yang ada dalam tenaga kerja di Indonesia,” jelasnya.
Menurut menko, salah satu tantangan ke depan adalah the future of work. Tantangan ke depan adalah berubahnya demand, berubahnya pasar kerja, berubahnya pekerjaan. Itu menentukan bahwa generasi muda ini perlu punya fleksibilitas untuk menata karir baru, job switching, maupun pembukaan pekerjaan yang akan ada di depan. Sehingga tentu sangat butuh informasi yang ada di Kartu Prakerja dalam bentuk informasi.
“Jadi, on demand job dan on demand requirement itu sangat diperlukan, dan satu-satunya program yang bisa tailor made on demand sesuai dengan keinginan adik-adik semua itu tersedianya di Kartu Prakerja,” kata Airlangga.
Disebutkan, Kartu Prakerja berhasil mendapat apresiasi dan berbagai penghargaan oleh ADB, UNDP, Bank Dunia, Ratu Maxima dari Belanda, dan Ekonomi Amerika Jeffrey Sachs. Kemudian Kartu Prakerja juga terpilih sebagai SDG Action yang dipresentasikan di Markas Besar PBB pada tahun 2023 dalam rangkaian SDG Summit karena study menunjukkan bahwa 8 dari 17 pilar SDG diakselerasi oleh Kartu Prakerja.

Selain itu, Kartu Prakerja juga memperoleh penghargaan dari UNESCO yaitu Wen Hui Award tahun 2020-2023, yang merupakan penghargaan pertama yang diperoleh oleh Indonesia setelah 12 tahun kompetisi tersebut dilakukan. Dalam penghargaan tersebut Prakerja dianggap sebagai inovasi pendidikan yang terpuji se-Asia Pasifik. (bi)
Leave a comment