Jakarta, Hotfokus.com
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memasang target penerimaan pajak negara di tahun 2024 sebesar Rp 1.988,9 triliun atau tumbuh 9,4 persen jika dibandingkan tahun 2023.
Ihsan Priyawibawa, Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu mengatakan kenaikan target pendapatan negara di tahun depan akan ditopang oleh asumsi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan konsumsi domestik yang juga meningkat. Pihaknya optimis target itu tercapai meski di tahun depan tren harga komoditas diperkirakan mengalami penurunan.
“Memang saat ini ada modernitas harga komoditas khususnya tambangemas tapi kami meyakini modernisasi harga komoditas di tahun depan tidak akan sedalam di 2020 saat pandemi yang sampai drop banget. Kondisi sekarang sudah mulai stabil, nah itu jadi salah satu yang mendasari pertumbuhan (target) kita bisa sampai 9,4 persen,” ujar Ihsan dalam paparannya pada acara Media Gathering APBN 2024 di Puncak Bogor, Selasa (26/9/2023).
Dari hitung-hitungan sementara proyeksi kontributor utama terhadap pendapatan di tahun depan akan berasal dari pajak penghasilan yang diharapkan bisa mencapai Rp 1.139,8 triliun. Jika ini tercapai maka ada peningkatan 8,6 persen dengan outlook pajak penghasilan di tahun 2023 sebesar Rp 1.049,5 triliun.
Kemudian, lanjut Ihsan, kontributor pendapatan pajak di tahun depan disandarkan dari PPN dan PPnBM yang diperkirakan mencapai Rp 811,4 triliun. Asumsi ini meningkat 10,9 persen dari outlook 2023 sebesar Rp 731 triliun. Sementara dari perolehan pajak dari PBB dan lainnya di tahun depan diproyeksikan stabil di level Rp 37,7 triliun.
“Jadi sumber penerimaan pajak kita itu tidak hanya dari tahun berjalan tapi juga bersumber dari kewajiban pajak tahun sebelumnya. Maka kita uji patuh dari para wajib pajak melalui komite kepatuhan,” ulasnya.
Untuk di tahun ini, realisasi perolehan pajak hingga Agustus 2023 mencapai Rp 1.246,97 triliun atau setara 72,58 persen dari target APBN sebesar Rp 1.718 triliun. Namun berdasarkan outlook terbaru diperkirakan perolehan pajak di tahun ini akan melampaui target hingga mencapai Rp 1.818,2 triliun.
“Penerimaan pajak sampai dengan Agustus 2023 terbesar masih dari industri pengolahan, perdagangan, jasa keuangan serta asuransi dan pertambangan. Jadi ini sektor yang menjadi pendorong penerimaan kita,” pungkas dia.(DIN/SL)
Leave a comment