Home NASIONAL Karena Covid-19 Jumlah Penduduk Miskin Naik
NASIONALSOSIAL

Karena Covid-19 Jumlah Penduduk Miskin Naik

Share
Warga beraktivitas di permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15 persen menjadi 9,59 persen pada tahun ini akibat pandemi virus corona atau COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Share

Jakarta, Hotfokus.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode September 2020 lalu angka kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran (gini ratio) mengalami peningkatan. Pandemi Covid-19 yang belum tuntas hingga hari ini menjadi salah satu pemicu kenaikan angka kemiskinam dan Covid-19.

Kepala BPS, mencatat jumlah penduduk miskin pada periode September 2020 lalu mencapai 27,55 juta. Jumlah ini diakui mengalami kenaikan sebanyak 1,13 juta orang jika dibandingkan periode Maret 2020 saat awal mula Pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia. Tercatat pada periode Maret 2020 jumlah penduduk miskin sebanyak 26,42 juta.

“Persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 10,19 persen atau naik 0,41 poin jika dibandingkan Maret 2020,” ungkap Suhariyanto dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).

Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, menambahkam bahwa tingkat kemiskinan antara di kota dan di desa terlihat sangat berbeda. Dari hasil survei BPS, tingkat kemiskinan di desa mencapai 13,20 persen. Sementara di perkotaan tingkat kemiskinan mencapai 7,88 persen. “Disparitas kemiskinan di kota dan di desa masih tinggi, tentunya perlu menjadi perhatian” lanjutnya.

Dijelaskan bahwa jumlah kemiskinan yang bertambah itu disebabkan oleh naiknya garis kemiskinan yang terjadi selama Maret – September 2020. Menurutnya garis kemiskinan naik sebesar 0,94 persen dari Rp454.652 per kapita per bulan menjadi Rp458.947 per kapita per bulan pada September 2020. Kelompok bahan makanan menjadi salah satu faktor yang paling dominan mengapa garis kemiskinan meningkat.

“Dengan ini kita harus memberi perhatian ekstra pada komoditas pangan seperti beras dan sebagainya agar tidak terjadi fluktuasi (harga),” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kecuk juga menjelaskan bahwa indeks kedalaman kemiskinan pada September 2020 menjadi 1,75 poin dari sebelumnya 1,61 poin. Untuk di desa indeks kedalaman kemiskinan naik dari 2,21 poin menjadi 2,39 poin. Sementara di perkotaan meningkat dari 1,13 poin menjadi 1,26 poin.

“Sedangkan untuk indeks keparahan kemiskinan meningkat dari 0,38 poin menjadi 0,47 poin. Di desa dari 0,55 poin menjadi 0,68 poin dan di kota 0,25 poin menjadi 0,31 poin,” lanjutnya. (DIN/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Proyek Kopdes Ngebut! Pembangunan Aset Fisik Tembus 32.214 Titik per November 2025
NASIONAL

Proyek Kopdes Ngebut! Pembangunan Aset Fisik Tembus 32.214 Titik per November 2025

Jakarta, Hotfokus.com Pemerintah kembali tancap gas memperluas pembangunan gerai gudang Kopdes Merah...

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi
NASIONAL

Erupsi Semeru Reda, Pemerintah Tancap Gas Bersihkan Material dan Pulangkan Pengungsi

Jakarta, Hotfokus.com Erupsi Gunung Semeru mulai mereda dan aktivitas warga perlahan pulih....

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air
NASIONALTEKNO

PJT II Pamerkan Inovasi Digital untuk Perkuat Transparansi Pengelolaan Air

Jakarta, Hotfokus.com Perum Jasa Tirta II (PJT II) kembali mencuri perhatian setelah...

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya
NASIONAL

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan, termasuk rencana membuat prototype...