Jakarta, Hotfokus.com
Wabah virus corona di China diyakini bisa menghantam perekonomiannya jika dalam kurun waktu 2 bulan wabah tersebut tidak bisa dihentikan. Jika hal itu terjadi tentunya akan berdampak pada tren realisasi investasi China di Indonesia yang selama ini menduduki peringkat kedua terbesar setelah Singapura.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, saat konferensi pers di kantornya, Rabu (29/1). Menurutnya, realisasi investasi China sepanjang 2019 mencapai USD4,7 miliar atau setara 16,8 persen dari total keseluruhan investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp809,6 triliun. Untuk itu Bahlil berharap agar ototitas di China dan berbagai negara segera dapat menemukan vaksinnya agar virus ini tidak semakin menyebar luas.
“Dalam jangka panjang kita belum bisa lakukan prediksi tapi kalau jangka pendek akan ada tren menurun karena ada penurunan bisnis di China sebab mereka baru fokus selesaikan masalah internal. Kalau dalam 2 bulan nggak selesai akan turun investasinya sebab produktifitasnya juga turun, tapi kalau ini clear maka ini akan beres,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan bahwa dirinya mengapresiasi kinerja investasi dari China yang begitu masif belakangan ini. Bahkan tercatat realisasi investasi China mampu menggeser Jepang yang sebelumnya menduduki peringkat kedua. Bahlil menjelaskan, pada kuartal IV 2019 lalu, nilai investasi China di Indonesia tercatat sebesar USD1,4 miliar, atau sekitar 20,4 persen dari total seluruh investasi yang masuk ke Tanah Air pada periode tersebut.
“FDI dari China itu naik 83 persen dari 2018, tapi yang pasti kita tawarkan peluang investasi itu ke semua negara dan tidak afa skala prioritas ke China. Tapi memang China ini lebih agresif dibanding yang lain, mereka masuk di sektor hiliriasasi, infrastruktur dan lainnya. Nah itu mereka berani dibandingkan negara lain,” ulas Bahlil.
Demi menjamin virus Corona tak sampai berdampak pada lesunya realisasi investasi di Indonesia, BKPM akan terus memantau perkembangan situasi dan keadaan terkini, soal penanganan wabah virus tersebut. “Ya kita lihatlah sampai kira-kira dua minggu ke depan, bagaimana perkembangannya (penanganan virus corona tersebut),” pungkas dia. (DIN/rif)
Leave a comment