Home BRIGHTGAS Pertumbuhan PDB 2020 Diperkirakan -1,1 Hingga 0,2 Persen
BRIGHTGAS

Pertumbuhan PDB 2020 Diperkirakan -1,1 Hingga 0,2 Persen

Share
Share

Jakarta, hotfokus.com 

Pemerintah akhirnya memprediksi bahwa pertumbuhan PDB secara full year tahun 2020 ini akan berada di level -1,1 persen hingga 0,2 persen. Angka proyeksi ini hampir sepadan dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu yang menyatakan optimistismenya bahwa pertumbuhan ekonomi akan mencapai 0,25 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan salah satu senjata utama yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tidak kembali jatuh terlalu dalam adalah belanja pemerintah. Diperkirakan dengan berbagai sumber daya yang ada belanja pemerintah akan menopang pertumbuhan ekonomi secara kumulatif sebesar 2 – 4 persen. Namun di luar itu, komponen pembentuk GDP semuanya diperkirakan masih dalam zona negatif.

“Belanja pemerintah diharapkan bisa dieksekusi secara efektif di kuartal III dan IV (2020) sehingga bisa memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi 2020,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual terkait APBN KiTa, Selasa (25/8).

Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan belanja pemerintah tidak akan terlalu banyak berarti manakala kompenen pembentuk GDP lainnya tidak diupayakan untuk dimaksimalkan. Menurutnya konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan tumbuh negatif -1,3 perse. Sementara PMTB (pembentuk modal tetap bruto) atau investasi akan tumbuh negatif 4,2 persen hingga -2,6 persen.

Kemudian impor diperkirakan juga tumbuh negatif 10,5 persen hingga minus 8,4 persen. Sedangkan ekspor tumbuh -5,6 persen hingga – 4,4 persen. Melihat peluang yang sangat tipis tersebut, Sri Mulyani berharap agar konsumsi rumah tangga bisa diupayakan lebih optimal, karena dirasa akan lebih mudah dibanding menggenjot PMTB atau net ekspor – impor.

“Kalau kita lihat keseluruhan tahun 2020, belanja pemerintah akan all out tapi semua sangat tergantung dari sisi konsumsi dan investasi. Nah ini yang akan jadi perhatian kita di kuartal ketiga dan keempat ini. Ini cukup berat karena kuartal III konsumsi belum pulih seperti yang kita harapkan padahal kita tinggal punya 1,5 bulan di kuartal III ini,” sambungnya.

Sementara itu terkait dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan di level 4,5 hingga 5,5 persen. Proyeksi ini juga sesuai dengan asumsi dari beberapa lembaga survey internasional seperti IMF, World Bank dan juga ADB.

Tercatat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 oleh IMF sebesar 6,1 persen. Sementara dari perkiraan World Bank sebesar 4,8 persen dan prediksi ADB sebesar 5,3 persen. Dia berharap dengan segala upaya dan sumber daya yang ada tahun 2021 mendatang benar-benar bisa kembali ke level positif.

“Tahun 2021 range kita di level 4,5 – 5,5 persen, tapi ini semua akan tergantung dari base line dari 2020 yang akan terus bergerak sampai akhir tahun nanti,” pungkas Sri Mulyani. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
skk migas-pertamina ep bantu 2 unit ventilator pm-01 ke polda sumsel
BRIGHTGAS

SKK Migas-Pertamina EP Bantu 2 unit Ventilator PM-01 ke Polda Sumsel

Jakarta, hotfokus.com Upaya percepatan penanggulangan Pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan makin gencar...

BRIGHTGAS

Pertamina GRR Tuban Tanam 20.000 Bibit Cemara Laut

Jakarta, hotfokus.com Pertamina GRR Tuban bekerja sama dengan Yayasan Mangrove Center Indonesia,...

pertamina diminta tak buru-buru naikkan harga bbm
BRIGHTGAS

Minyak Dunia Naik Terus, Pertamina Diminta Tak Buru-Buru Naikkan Harga BBM

Jakarta, hotfokus.com Harga minyak dunia terus bergerak menguat, paska OPEC + memutuskan...

pertamina pastikan stok lpg di tasikmalaya aman
BRIGHTGAS

Pertamina Pastikan Stok LPG di Tasikmalaya Aman

Jakarta, hotfokus.com Pertamina melalui Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok LPG 3...