Jakarta, hotfokus.com
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambangi Posko Penanganan Bencana di Desa Blang Panjo, Bireuen, Aceh. Kunjungannya dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung cepat sekaligus melihat kondisi masyarakat yang terdampak banjir dan longsor. Ia hadir bersama Direktur Utama PLN dan jajaran teknis guna memastikan layanan energi tetap berjalan di tengah situasi darurat.
PLN Percepat Bantuan Logistik ke Warga
Di lokasi posko, Bahlil menyalurkan bantuan dari PLN berupa 700 kg beras, 700 kg gula, serta 1.400 liter minyak goreng. Ia menekankan pentingnya koordinasi seluruh instansi agar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat bisa dipercepat, terutama pada fase awal pemulihan.
“Saya datang bersama Dirut Pertamina, Dirut PLN, dan Dirjen Ketenagalistrikan untuk melihat langsung persoalan di lapangan. Listrik dan BBM adalah kebutuhan paling vital,” ujar Bahlil.
Dapur Umum Jadi Penopang Warga dan Relawan
Bahlil juga mengecek dapur umum yang disiapkan oleh Pemda dan PLN. Menurutnya, tim PLN bergerak cepat membantu warga sejak awal bencana.
Bupati Bireuen Mukhlis mengapresiasi kedatangan Bahlil yang dinilai memberikan dorongan moral bagi warga di pengungsian. Ia mengatakan dukungan logistik dan dapur umum sangat membantu proses pemulihan di posko.
Bantuan PLN untuk Aceh Tembus Ribuan Paket
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa penanganan pascabencana tidak cukup hanya fokus pada kelistrikan. PLN, kata dia, telah menyalurkan berbagai bantuan, termasuk 9,6 ton beras, 12.958 liter minyak goreng, 3.360 kg gula, 4.326 kardus mi instan, 466 kg telur, 2.250 paket makanan siap saji, 9.080 botol air minum, perlengkapan bayi, selimut, hingga obat-obatan.
PLN juga mengoperasikan 11 dapur umum di Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, dan Bener Meriah, di mana empat dapur umum merupakan hasil kolaborasi dengan Kodam Iskandar Muda.
12 Tower Roboh, PLN Kerja Nonstop Pulihkan Sistem
Darmawan menegaskan PLN terus berjibaku memperbaiki jaringan yang rusak akibat banjir dan longsor, termasuk 12 tower SUTT yang tumbang. Lima tower 150 kV pada jalur Bireuen–Arun menjadi titik paling kritis karena merupakan jalur utama distribusi listrik Aceh.
“PLN mengerahkan tim siaga, alat berat, dan material untuk mempercepat pembangunan kembali tower. Pekerjaan berjalan 24 jam nonstop dengan dukungan Pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat,” ungkap Darmawan.

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar proses pemulihan di Aceh bisa berlangsung lebih cepat. (*)
Leave a comment