Home EKONOMI Mentan Klaim Ekspor Jagung ke Luar Negeri
EKONOMINASIONAL

Mentan Klaim Ekspor Jagung ke Luar Negeri

Share
Share

Jakarta, Hotfokus.com

Pernahkah Anda memerhatikan warna daging dan telur ayam saat membelinya di pasar? Komposisi pakan yang diberikan pada ternak ayam ternyata sangat berpengaruh pada warna dan kualitas daging juga telur ayam.

Itu sebabnya kalangan pengusaha makanan ternak tak banyak menggunakan gandum dalam campuran pakan ayam sebagai pengganti jagung. Karena peternak pun tak mau kualitas hasil ternaknya menurun.

Campuran gandum yang berlebih akan membuat warna daging dan telur ayam pucat. Berbeda dengan pakan jagung yang akan menghasilkan daging merah segar serta warna kuning telur yang cerah.

“Kalau pakai gandum itu warnanya pucat dan perlu ada tambahan zat lagi. Nah, kalau jagung itu nggak perlu tambahan,” kata Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman, Kamis (21/2).

Hal ini sangat berbeda dengan analisa salah seorang komisioner Ombudsman awal Februari lalu, yang menyebutkan terjadi politik pengalihan impor (dari jagung) kepada komoditas yang tidak terlalu sensitif (gandum).

Menyusul capaian pemerintah yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Debat Capres kedua pada 17 Februari 2019, bahwa Indonesia berhasil mengendalikan angka impor jagung.

Dalam Debat Capres kedua, Jokowi membeberkan angka penurunan jumlah impor jagung. Pada 2014, Indonesia mengimpor 3 juta ton lebih jagung. Namun di 2018 impor jagung menurun.

“Terima kasih ke petani jagung. Di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Di 2018 hanya 180.000 ton jagung. Artinya ada produksi dari petani sebanyak 3,3 juta ton, Ini lompatan besar,” ujar Jokowi.

Apa yang disampaikan Jokowi membuat impor 200 ribu ton gandum oleh perusahaan pakan ternak pada 2016 lalu, kemudian diungkap lagi dan jadi bahan perbincangan.

Sekretaris GPMT Askam mengatakan, impor gandum pada saat itu dinilai tepat karena keberadaan jagung sedikit langka.

“Namun masalah itu hanya berlangsung beberapa saat. Karena periode Januari mulai memasuki masa panen,” kata Askam.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pun mengaku telah memberikan izin impor gandum sebanyak 200 ribu ton untuk perusahaan pakan. Namun hingga akhir tahun 2018 lalu belum ada realisasi impor gandum.

Sebaliknya, Amran menyampaikan keberhasilan (mengurangi impor jagung) ini merupakan buah kerja keras petani di seluruh Indonesia.

Dengan bangga dalam berbagai kesempatan dia menyampaikan, dulu Indonesia impor jagung dari negara lain. Sekarang keadaan sudah berbalik, Indonesia mulai bisa ekspor jagung.

“Pada 2018 kami impor 100.000 ton, tapi kami ekspor 380 ribu ton. Artinya pada 2018 produksi jagung surplus. Sekarang sudah kami balik, kami yang ekspor jagung ke luar negeri,” kata Amran.(ert)Jakarta, Hotfokus.com

Pernahkah Anda memerhatikan warna daging dan telur ayam saat membelinya di pasar? Komposisi pakan yang diberikan pada ternak ayam ternyata sangat berpengaruh pada warna dan kualitas daging juga telur ayam.

Itu sebabnya kalangan pengusaha makanan ternak tak banyak menggunakan gandum dalam campuran pakan ayam sebagai pengganti jagung. Karena peternak pun tak mau kualitas hasil ternaknya menurun.

Campuran gandum yang berlebih akan membuat warna daging dan telur ayam pucat. Berbeda dengan pakan jagung yang akan menghasilkan daging merah segar serta warna kuning telur yang cerah.

“Kalau pakai gandum itu warnanya pucat dan perlu ada tambahan zat lagi. Nah, kalau jagung itu nggak perlu tambahan,” kata Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman, Kamis (21/2).

Hal ini sangat berbeda dengan analisa salah seorang komisioner Ombudsman awal Februari lalu, yang menyebutkan terjadi politik pengalihan impor (dari jagung) kepada komoditas yang tidak terlalu sensitif (gandum).

Menyusul capaian pemerintah yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Debat Capres kedua pada 17 Februari 2019, bahwa Indonesia berhasil mengendalikan angka impor jagung.

Dalam Debat Capres kedua, Jokowi membeberkan angka penurunan jumlah impor jagung. Pada 2014, Indonesia mengimpor 3 juta ton lebih jagung. Namun di 2018 impor jagung menurun.

“Terima kasih ke petani jagung. Di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Di 2018 hanya 180.000 ton jagung. Artinya ada produksi dari petani sebanyak 3,3 juta ton, Ini lompatan besar,” ujar Jokowi.

Apa yang disampaikan Jokowi membuat impor 200 ribu ton gandum oleh perusahaan pakan ternak pada 2016 lalu, kemudian diungkap lagi dan jadi bahan perbincangan.

Sekretaris GPMT Askam mengatakan, impor gandum pada saat itu dinilai tepat karena keberadaan jagung sedikit langka.

“Namun masalah itu hanya berlangsung beberapa saat. Karena periode Januari mulai memasuki masa panen,” kata Askam.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pun mengaku telah memberikan izin impor gandum sebanyak 200 ribu ton untuk perusahaan pakan. Namun hingga akhir tahun 2018 lalu belum ada realisasi impor gandum.

Sebaliknya, Amran menyampaikan keberhasilan (mengurangi impor jagung) ini merupakan buah kerja keras petani di seluruh Indonesia.

Dengan bangga dalam berbagai kesempatan dia menyampaikan, dulu Indonesia impor jagung dari negara lain. Sekarang keadaan sudah berbalik, Indonesia mulai bisa ekspor jagung.

“Pada 2018 kami impor 100.000 ton, tapi kami ekspor 380 ribu ton. Artinya pada 2018 produksi jagung surplus. Sekarang sudah kami balik, kami yang ekspor jagung ke luar negeri,” kata Amran.(ert)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
EKONOMI

Industri Besar Diminta Ikut Program Magang Batch 3

Jakarta, hotfokus.com Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, meminta perusahaan atau industri besar ikut...

NASIONAL

Pemerintah Siapkan Belanja Prioritas 2026 Sebesar Rp2.567,9 Kuadriliun

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah menyiapkan belanja prioritas pada tahun 2026 sebesar Rp2.567,9 kuadriliun...

Kementerian PU gerak cepat kerahkan alat berat di Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk pulihkan sungai, akses jalan, dan layanan dasar pascabencana.
NASIONAL

Kementerian PU Tancap Gas! Alat Berat Dikerahkan Massal Pulihkan Sungai & Akses di Sumatera

Jakarta, hotfokus.com Kementerian Pekerjaan Umum mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara,...

Konsentrat Tembaga
NASIONAL

Permintaan Masih Membaik, HPE Konsentrat Tembaga Naik

Jakarta, hotfokus.com Menyusul permintaan global yang masih membaik, pemerintah kembali menaikkan harga...