Home EKONOMI DMO Batubara USD70 /Ton PNBP Rp8 Triliun Berpotensi Menguap
EKONOMI

DMO Batubara USD70 /Ton PNBP Rp8 Triliun Berpotensi Menguap

Share
Share
JAKARTA – Kebijakan penetapan harga batu bara untuk kebutuhan domestik (domestic market obligation/DMO) sebesar USD70 per ton diperkirakan akan menyebabkan pemerintah berpotensi kehilangan pemasukan sebesar Rp8 Triliun.
 
Dana tersebut berasal dari setoran sektor mineral dan batu bara (minerba). Dimana volume yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri mencapai 86 juta ton untuk pembangkit listrik dari total batu bara yang menjadi basis perhitungan Pendapatgan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai 400 juta ton. 
 
“Dengan kebutuhan 86 juta ton tersebut, potensi kehilangan penerimaan dari PNBP sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Selain itu, potensi penyusutan juga akan terjadi untuk penerimaan pajak dari perusahaan batu bara yaitu sekitar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun,’’ ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani di Kementerian Keuangan Senin (12/3/2018). 

Penetapan harga batu bara DMO ini mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1395K/30/MEM/2018, Tentang Harga Batu Bara untuk Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum, yang merupakan turunan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima PP Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Logam dan Batu Bara.

Dalam payung hukum tersebut, pemerintah menetapkan harga jual batu bara untuk PLTU dalam negeri sebesar USD70 per ton untuk nilai kalori 6.322 GAR, atau menggunakan Harga Batubara Acuan (HBA) apabila HBA berada di bawah USD70 per ton.

Untuk harga batu bara dengan nilai kalori lainnya, dikonversi terhadap harga batu bara pada nilai kalori 6.322 GAR tersebut berdasarkan perhitungan sesuai ketentuan yang berlaku.‎
Penetapan harga khusus tersebut berlaku surut sejak 1 Januari 2018 hingga Desember 2019. Artinya, kontrak-kontrak penjualan yang sudah berjalan sejak 1 Januari 2018 akan disesuaikan.
‘’ Meski demikian penerimaan dari sektor minerba akan tetap mencapai target yang dicanangkan di APBN 2018. Sebab, jumlah batu bara yang dipatok harganya USD70 per ton hanya sekitar 86 juta ton, sementara jumlah batu bara yang jadi perhitungan PNBP sekitar 400 juta ton,’’pungasnya. (ACB)
Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Menkeu Diganti, Dunia Usaha Beri Harapan untuk Purbaya Yudhi Sadewa
EKONOMI

Optimis, Perekonomian Masih Berpeluang Tumbuh 8 Persen. Ini Alasan Menkeu Purbaya

Banyak orang yang bersikap skeptis terhadap pertumbuhan ekonomi delapan persen untuk menuju...

EKONOMI

Pembangunan Gerai Kopdes Capai 15.788 Unit, Menkop Optimis Target Tercapai

Jakarta, hotfokus.com Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono bersama Dirut PT Agrinas Pangan...

IMG-20251118-WA0017
EKONOMI

Kebijakan Ekonomi Berpijak Pada Keseimbangan Pertumbuhan dan Perlindungan Sosial

Jakarta, hotfokus.com Kebijakan ekonomi pemerintah berpijak pada keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan...

EKONOMI

Sistem Logistik Akan Diperkuat, Rancangan Perpres Dalam Proses

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah saat ini tengah memproses Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang...