Home NASIONAL Roem Kono Sebut Amran Sulaiman Bapak Jagung Nasional
NASIONAL

Roem Kono Sebut Amran Sulaiman Bapak Jagung Nasional

Share
Share

JAKARTA — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono, menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sebagai Bapak Jagung Nasional. Menurut politisi asal Gorontalo itu, Amran berprestasi membuat Indonesia yang semula mengimpor jagung kini menjadi pengekspor komoditas itu.

“Karena begitu banyak jagung yang diekspor, saya nobatkan beliau Bapak Jagung Indonesia,” kata Roem dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV bersama Mentan di Gedung DPR RI, Rabu (14/3/2018).

Bagi Politisi Golkar ini, Amran termasuk menteri yang konsisten dan selalu terdepan memperjuangkan nasib petani. “Beliau ini selalu konsisten perjuangkan petani, sama mitra juga. Mentan ini berdiri tegak lurus, luruskan yang bengkok-bengkok. Nah ini baru ada 2-3 menteri yang punya pendirian kuat. Salah satunya Mentan”, pujinya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena juga menilai banyak perubahan yang telah diraih Kementan di bawah kendali Amran. Kendati belum lama ini menjabat Pimpinan di Komisi IV, namun dia bisa melihat sudah banyak prestasi yang ditorehkan Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan itu. Diantaranya, laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tahun 2015 Kementerian Pertanian diganjar opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), namun dua tahun berikutnya secara berurutan kementerian itu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Tak kalah menggembirakan, produksi pangan juga meningkat drastis disebabkan luas areal pertanian meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya. “Harapan kita dengan kerja keras Kementan, kedaulatan pangan bisa jadi kenyataan. Kami sebagai Mitra di Komisi IV, akan berikan dukungan kepada Kementan untuk wujudkan kedaulatan pangan ke depan,” kata Michael.

Hal senada dilontarkan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Djohan. Menurutnya, banyak lonjakan yang dicapai Kementan dalam mengangkat produktivitas pangan. Namun menjadi ironi lantaran keberhasilan Mentan ini justru tertutupi dengan adanya impor dari Kementerian Perdagangan.
Masyarakat, kata dia, saat ini bertanya-tanya dimana keberhasilan pemerintah kalau di satu sisi produksi meningkat tapi melakukan impor beras saat petani hendak panen.

“Impor ini bukan hanya membuat petani menangis tapi melemahkan tujuan pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk apa anggaran triliunan setiap tahun sementara kata-kata impor dinyatakan gamblang ke masyarakat. Saya kira ini harus dibahas serius di kabinet karena pengaruhi kinerja pemerintah di mata masyarakat,” katanya.

Menurut Politisi PKB itu, Kementan saat ini merupakan tulang punggung keberhasilan pemerintah. Dia pun berharap dengan lonjakan produksi ini, kesejahteraan petani juga meningkat.

Jika dibandingkan negara lain seperti Vietnam, produktivitas dalam negeri masih lebih tinggi. Rata-rata produktivitas nasional mencapai 6 ton bahkan bisa 9 ton per hektar.

“Kalau produktivitas naik maka kesejahteraan petani naik. Makanya ke depan Kementan buat program hilirisasi pertanian. Caranya industrialisasi buat petani sehingga petani tidak lagi kerja keras produksi padi tapi juga bisa menguasai pasar, bisa jual beras langsung ke konsumen sehingga nilai tambah tidak lagi ke tengkulak tapi langsung ke petani,” katanya.

Menurutnya, jika pendapatan petani naik, maka daya beli masyarakat bisa ikut naik. “Otomatis pertumbuhan ekonomi juga naik karena jualan HP, pakaian, dan lainnya juga meningkat. Singkatnya Gapoktan harus punya tiga hal. Gudang, penggilingan padi, dan pengemasan beras. Kalau bisa dilakukan di sentra-sentra yang produksinya baik. Ini juga harus Bulog dan Bumdes. Saya yakin kalau ini bisa dilakukan maka ini bisa jadi jalan keluar buat bangsa lebih sejahtera,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan Rahmat Nasution Hamka juga memberikan apresiasi dan catatan yang gemilang atas kinerja Menteri Pertanian yang telah sukses mengangkat produksi jagung bahkan sampai ekspor, ke negara Filipina dan Malaysia. Adanya perhatian pemerintah terhadap jagung pula, yang membuat petani di daerah pemilihannya di Kalimantan Tengah semangat untuk menanam jagung. Cuma dia berharap Kementan bisa lebih membantu petani untuk pengeringan jagung sehingga bisa lebih awet.

“Karena melimpahnya hasil produksi akibatnya untuk pengangkutannya perlu waktu sehingga oleh petani dikeringkan dulu sehingga bisa terjaga kualitas jagungnya,” usulnya. (kn)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya
NASIONAL

Pemerintah Akan Bangun Prototype PLTS & Akselerasi Pemanfaatannya

Jakarta, hotfokus.com Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan, termasuk rencana membuat prototype...

NASIONAL

Mulai Hari Ini Berlaku Potongan Tarif Transportasi Libur Nataru

Jakarta, hotfokus.com Mulai hari ini (Jumat, 21/11/2025), pemerintah memberi potongan atau diskon...

NASIONAL

Mendag: Data Harga Bapok Akurat & Objektif Jadi Pondasi Utama

Bandung, hotfokus.com Penyampaian data harga bahan pokok (bapok) yang akurat, objektif dan...

NASIONAL

Stok Pangan RI Pecah Rekor, Amran Sulaiman Sebut Bulog Siap Hadapi Lonjakan hingga 6 Juta Ton

Jakarta, Hotfokus.com Stok pangan nasional mencetak rekor baru dan langsung mendapat sorotan...